Kalau lagi gak punya uang tuh suka ada aja ide ajaib yang kadang terpikir, kadang terpikir buat bikin usaha tapi usaha apanya suka bingung. Apalagi kalau udah mikirin modal, tiba-tiba buntu aja idenya. hhee
Ngomong-ngomong masalah modal, adakah yang masih ingat dengan bunyi “prinsip ekonomi” yang diajarkan saat kita duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama??
Aku sebenernya masih ingat intinya, tapi bunyi pastinya aku takut salah, tunggu ya aku browsing dulu.
“Dengan pengorbanan sekecil-kecilnya berusaha untuk mendapatkan hasil tertentu atau dengan pengorbanan tertentu berusaha untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya”
Kalau aku pahamnya ” Mengeluarkan modal sekecil-kecilnya, untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya”
Semua juga pasti mau dong ya, ngeluarin modal dikit tapi untungnya gede, surga banget.
Tapi kita juga harus ingat bahwa hidup gak cuma mikirin keuntungan dan keuntungan materiil saja, tapi kita juga harus memikirkan untuk tabungan akhirat. Duh Mud, kok ya udah bahas-bahas akhirat aja sih..hhii.. Saling mengingatkan kan gak ada salah nya ya.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rosulullah Saw. bersabda: ”Apabila ‘anak Adam itu mati, maka terputuslah amalnya, kecuali (amal) dari tiga ini: sedekah yang berlaku terus menerus, pengetahuan yang dimanfaatkan, dan anak sholeh yang mendoakan dia.” (HR Muslim)
Dari hadist ini kita diajarkan untuk jadi orang yang cerdas, lho gimana maksudnya Mud? Menurut aku Rosul sudah memberitahu kita hal yang harus kita persiapkan agar setelah kita meninggalpun kita masih bisa mendapatkan pahala yaitu dari 3 cara diatas :
1. Amal jariyah
2. Ilmu yang bermanfaat
3. Anak Soleh
Kalau mengacu pada prinsip ekonomi tadi, ketiga item ini bisa diibaratkan kita mengeluarkan modal sekali tapi pahalanya long lasting, sampai setelah kita meninggalpun pahalanya akan tetap mengalir.
Kerenkan?
Wakaf Sebagai Amal Jariyah Yang Pahalanya Long Lasting
Saat ini aku mau cerita salah satu amalan yang pahalanya bisa mengalir terus meskipun setelah kita meninggal dunia, yaitu Wakaf.
Menurut Wikipedia:
“Wakaf adalah perbuatan hukum wakif (pihak yang melakukan wakaf) untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum sesuai syariah”
Saat mendengar kata wakaf kalau aku sih ya dulu saat sebelum negara api menyerang, terpikirnya tuh hanya berupa wakaf tanah untuk mesjid, untuk kuburan, wakaf al-quran untuk di mesjid, ya sebangsa itulah.
Duh kelihatan banget kudetnya, karena ternyata bentuk wakaf bisa berupa wakaf produktif yang lebih bermanfaat bagi perekonomian masyarakat. Lalu citra lain dari wakaf adalah biasanya orang yang akan berwakaf nunggu udah kaya raya dulu, baru mau berwakaf.
Kalau gak kaya-kaya gimana ceritanya ya .. hhmm..
Pada hari sabtu 09 Maret 2019 aku mengunjungi Kawasan Indonesia Berdaya, sebuah kawasan Agro wisata yang berada di Desa Cirangkong, Kab. Subang. Kawasan indonesia berdaya ini di kelola oleh Dompet Dhuafa, dengan dana pengembangan berasal dari dana wakaf.
Ini adalah kali kedua aku mengunjungi kawasan ini, tapi aku tetap saja kagum dengan semua yang ada di kawasan perkebunan ini. Kawasan Indonesia Berdaya ini ditanami beberapa jenis buah-buahan, seperti : buah naga, nanas, dan juga jambu crystal.
Saat aku datang kemarin pas banget musim Buah Naga, dan beruntungnya saat kita kesana sedang masa panen,, yeeaayy.
Prudential Kenalkan Program Wakaf melalui Asuransi PRUSyariah
Saat ini kita semakin dipermudah untuk melakukan kebaikan, contohnya dalam hal wakaf. Asuransi Prudential saat ini telah meluncurkan Asuransi PRUSyariah yang bisa membantu kita untuk lebih mudah berwakaf.
Saat di Subang hadir Bpk. Bobi dari prudential yang sangat mendukung program Prudential Wakaf yang sudah saat ini sedah bekerjasama dengan Dompet Dhuafa.
Nah PRUSyariah ini bekerjasama dengan Dompet Dhuafa untuk menjalankan program wakaf ini.
Menurut Badan Wakaf Indonesia (BWI) terdapat tanah seluas 2.700 km di 366ribu lokasi yang telah di wakafkan oleh masyarakat indonesia. Sehingga potensi wakaf tunai diperkirakan mencapai Rp. 180 triliun per tahun.
Wah kalau bisa terkelola dengan baik, ini bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar nih.
Program wakaf dari PRUSyariah ini adalah wujud komitmen Prudential yaitu We Do Good.
Saat acara kita juga bisa belajar untuk mengolah hasi dari perkebunan buah naga, ada Mbak Lisa Namuri yang mendemokan cara membuat smootiest dari buah naga dan pisang.
Selain menambah pengalaman kita juga jadi punya ilmu dan teman-teman baru. Jadi dengan kolaborasi antara Prudential dan Dompet Dhuafa diharapkan Program wakaf produktif bisa semakin meningkat, kalau di jalanin bareng programnya bisa lebih keren.
Mud, aku lupa sama prinsip ekonomi itu. ahahahaha… nuhun diingatkan.
Hampir setahun ini aku terus mendengar soal wakaf. Tergoda banget, sekarang mah mau ikut ngewakaf teh jadi terasa mudah ya ada asuransi kaya gini tuh.
Mau bahas lagi ah sama Mas Metra. Kan serba tenang jadinya, manfaat asuransi ada, tabungan amal jariyah juga insya Allah ada.
Ternyata wakaf tu ga harus nunggu kaya dulu ya, dengan ikut program ini kita juga bisa berwakaf,
Apalagi pahalanya longlast