Menjaga Bumi Indonesia Tugas Kita Bersama

Menjaga Bumi. Saat aku mendengar kata “Menjaga Bumi” kayaknya ini akan sama sulitnya dengan konotasi “Menjaga Hati”. Ya memang buat aku “Menjaga itu lebih sulit daripada mencapai”. Back to topik, Menjaga bumi. Sebenarnya menjaga bumi ini tugas siapa sih, tugas pemerintah, pecinta lingkungan, atau kita semua sebagai makhluk yang tinggal di planet bumi?

Yaps pastinya ini adalah tanggungjawab kita bersama untuk menjaga bumi ini tetap lestari.
Issue mengenai lingkungan ini sudah menjadi rahasia umum ya, banyaknya kerusakan lingkungan yang main hari makin memprihatikan. Membuat banyak pihak yang gencar menyebarkan awareness untuk menjaga lingkungan.

Tapi semakin banyak yang menggaungkan tentang menjaga bumi, makin banya pula yang cuek dan acuh, bahkan malah melakukan hal yang dapat merusak lingkungan kita.
Contohnya saja membuang sampah sembarangan, tidak menghabiskan makanan yang seharusnya layak konsumsi, bahkan ada yang melakukan pembakaran hutan demi mendapatkan keuntungan pribadi.

Langkah Kecil Kita Bisa Selamatkan Bumi

Aku sempat agak bingung juga, bagaimana ya caranya agar bisa berpartisipasi untuk menyelamatkan bumi. Dan kebingungan aku mendapat pencerahan saat mengikuti acara webinar bersama ECO Blogger Squad, dengan tema “ Semangat Orang Muda Menjaga Bumi Indonesia”

Pembicara yang pertama adalah Jaqualine Wijaya dari Food Sustainesia (eathink). Menarik sih pemaparan dari Jaqualine ini, ternyata kita bisa turut serta menjaga bumi dari dapur dan meja makan kita.

Hayoo siapa nih yang masih suka menyisakan makanan yang dimakan, mulai sekarang yuk mulai diubah kebiasaannya. Karena ya teman-teman, food waste ini menjadi kontributor pada pemanasan global melalui pelepasan gas metana dari tumpukan makanan yang membusuk. Gas metana ini menjadi salah satu faktor utama dalam pemanasan global yang semakin mengkhawatirkan.

Nah loh bayangkan aja, missal kita makan 3x sehari dan setiap makan menyisakan makanan yang lalu dibuang percuma. Itu sama aja kita menyumbang hal yang menyebabkan pemanasan global.

Ini kayak pas banget buat aku yang sekarang udah mulai masak sendiri buat keluarga. Jadi aku pun harus benar-benar memperhatikan makanan yang aku masak, dari mulai bahan makanan sampai makanan sisanya.

Cara meminimalisir food waste :

  1. Buat meal plan untuk keluarga
    Diskusikan sama keluarga mau menu apa saja, agar meminimalisir masakan tidak dimakan.
  2. Pilih bahan makanan yang ramah lingkungan dan usahakan produk local
  3. Perhatikan info komposisi dan nutrisi di label kemasan
  4. Masak dengan porsi secukupnya jangan berlebihan

Semoga dengan menerapkan cara ini kita bisa meminimalisir sisa makanan yang terbuang ya.

Selanjutnya ada Kak Cerli Febri dari Sentra Kreatif Lestari Siak (SKELAS). Sentra kreatif yang digerakan oleh orang muda melalui kerjasama multipihak untuk mengembangkan inovasi produk lokal sehingga bisa mewujudkan kelestarian alam dan budaya serta kesejahteraan bersama.

SKELAS memiliki fungsi :

  • Promosi dan komunikasi membangun pusaka narasi lestari
  • Inkubasi, akselerasi dan aggregator
  • Pusat data dan informasi

Program SKELAS

Gommunity (Goverment & Community)

Pusat gerakan Kreatif yang dapat memicu orang muda lintas sektor (‘gommunity’: Goverment & Community) bergotong-royong untuk melahirkan solusi kreatif Siak Hijau berbasis ekonomi lestari sebagai inkubator asik untuk mewujudukan Siak Hijau.

SKELAS ini menjadi wadah bagi orang muda untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi mereka secara kreatif, mendorong ekonomi kreatif lestari di Kabupaten Siak. SKELAS bertindak sebagai wadah kolaborasi antara komunitas dan pemerintah. SKELAS berupaya untuk mendukung visi Siak Hijau, yang mengutamakan keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.

KUBISA (Inkubasi Bisnis Lestari)

KUBISA (Inkubasi Bisnis Lestari) merupakan program pelatihan dan pendampingan bagi pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya. Program inkubasi ini memberikan peluang bagi dunia usaha untuk membangun tata kelola dan manajemen bisnis yang baik, serta memastikan bahwa bisnisnya mempunyai dampak sosial dan lingkungan.

Dampak Lingkungan dan Sosial

Salah satu tujuan SKELAS adalah meningkatan taraf ekonomi dan sosial, beberapa iovasi sudah dilakukan guna meningkatkan perekonomian masyarakat. Diantaranya :

  • Inovasi produk lokal minuman nanas berkualitas di lahan gambut yang dapat mencegah kebakaran hutan dan lahan.
  • Proses produksi Puan Pina melinatkan mitra kebun petani lokal dan kolabrasi bersama kelompok wanita tani
  • Memanfaatkan bekatul untuk bahan bolu kemojo,yang sebelumnya bekatul tidak dimanfaatkan
  • Menambah nilai ekonomi dari sisa olahan padi
  • Menghasilkan bolu kemojo yang gluten free dan rendah gula

Semoga dengan informasi yang aku sampaikan ini bisa menambah awareness kita dalam menjaga bumi, serta memanfaatkannya dengan bijak untuk kepentingan bersama.

Photo of author

Siti Mudrikah

Muslimah Traveler, Travel Enthusiast, Travel Blogger Wanna Be Tapi masih tergoda buat nulis curhat dan hal receh tentang hidup. Penulis di www.mudrikah.com.

Leave a comment