Merantaulah, Agar kau tahu rasanya rindu dan agar kau tahu kemana harus pulang
Sebagai anak rantau, ceilleh yang anak rantau, tentunya banyak sekali suka duka yang pernah aku rasakan. Kalau dibandingkan mana yang lebih banyak antara suka dan dukanya aku gak bisa memutuskan mana yang paling banyak, karna bagiku semua yang aku lalui harus disyukuri, dengan bersyukur maka duka yang pernah dialami tidak terasa berat dan menyedihkan. Ya ampun mud,kok kamu bisa bijak kayak gini sih, prakteknya bisa gak tuh. Insya alloh, sambil nyengir kuda dikaca.
Salah satu ciri khas anak rantau pastinya pernah merasakan yang namanya Mudik, aku gak tau nih asal-muasal kata mudik itu dari mana atau singkatan dari apa. Tapi ada yang pernah bilang, dan aku lupa siapa yang bilang, bahwa mudik adalah singkatan dari Mulang Ka Udik. Kata-kata ini berasal dari bahasa sunda, yuhuu itu bahasa ibu bagiku, yang artinya Mulang = pulang, Ka Udik = Ke kampung, kalau disatukan Pulang Ke Kampung. Cocok sih ya kata-katanya, tapi wallahualam aku juga gak tau ya kebenarannya. Balik lagi soal mudik, untuk saat ini aku ceritanya merantau di Jakarta Ibukota negara Indonesia tercinta, yang menjadi tujuan ribuan orang dengan tujuan mengadu nasib untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari pada dikampung.
Cerita punya cerita, sebelum aku stay di Jakarta, lebih dahulu aku pernah merasakan tinggal di Bekasi kurang lebih selama 4 tahun. Bekasi-Jakarta kan deket, gak jauh beda dong ya kehidupannya. Bagi sebagian orang mungkin iya, tapi bagiku ini adalah dua hal yang sangat berbeda. Bukan karena Bekasi berbeda planet, bukan, akan tetapi dari segi pekerjaan, gaya hidup, serta pola pikirpun jauh berbeda(bagi aku ya). Tetapi ada dari persamaan dari kedua kota tersebut bagiku yaitu dimanapun aku tinggal tetap saja aku harus mudik alias pulang ke rumah.
Dari tadi kenapa sih ngebahas mudik mulu, sebentar teman-teman, aku jelasin dulu ya. Karena tema dari Enchanting Ladies Kali ini adalah “Tidur Diluar”. Maksud lo tidur di emperan gitu, kek tuna wisma yang banyak berkeliaran di kota-kota besar? Yups bisa jadi-bisa jadi. Tapi karna aku alhamdulillah masih bisa bayar kosan jadi gak pernah ngerasain sampe tidur diluar karna gak punya tempat untuk berteduh. Nah tapi aku pernah merasakan hal yang agak jarang terjadi yaitu tidur di terminal dan di Pool bus karena gak kebagian mobil saat akan mudik. Taraaa.. Sekarang tau kan kenapa dari tadi aku bolak-balik ngomongin mudik, yes ini berhubungan sama tema tulisan enchanting ladies.
Jadi ceritanya kedua pengalaman ini aku alami didua tempat yang berbeda.
Terminal Bekasi
Kalau gak salah saat itu aku akan pulang libur idul adha, sepulang kerja aku langsung menuju terminal bekasi. Aku berniat akan menggunakan bus Budiman jurusan Bekasi-Banjarsari untuk pulang, aku pikir karna bukan libur panjang mungkin bus gak akan terlalu penuh.
Tapi ternyata harapan tak sesuai kenyataan, bayangan pulang kerumah tepat waktu sirnalah sudah, hallaaahh, drama deh kamu. Iya bener kok, sampai di terminal ternyata sudah penuh dengan lautan manusia-manusia yang nasibnya sama kayak aku ga kebagian bus. Saat itu kira-kira pukul 21.00 wib, aku nanya lah ke petugas di terminal dan beliau mengatakan bus budimannya baru ada lagi besok, karna mobil tambahan yang dikirim tertahan macet. “Nanti ada bus bantuan,naik bus bantuan aja ya neng”. Duh, aku langsung gak enak hati, karna kalau naik bus bantuan harganya biasanya lebih mahal dan saat itu aku gak bawa uang lebih, melasi banget ya. Jarum di jam tanganku sudah menunjukan pukul 23.00, hayati lelah menunggu bus yang tak pasti.
Aku lupa gimana ceritanya, aku sudah berada di mesjid, dan bersama calon penumpang lain yang sama-sama terdampar kami menghabiskan sisa malam dengan beristirahat di mesjid. Terima kasih ya Alloh kami bisa beristirahat dirumahMu. Saat adzan subuh berkumandang aku sudah terjaga, dan setelah selesai solat subuh aku kembali menunggu bus yang katanya akan tiba pagi ini, dan akhirnya sekitar jam 05.00 tibalah bus yang aku nanti-nanti, dan sekitar jam 06.00 kita berangkat menuju Banjarsari.
Pool Bus Primajasa Cililitan
Aku lupa nih, kali ini aku pulang dalam rangka apa ya, yang pasti ini libur agak panjang deh sekitar 2-3 hari karna pas aku datang di pool sekitar jam 20.00 atau jam 8 malam bus jurusan tasik udah gak ada. Jadi ceritanya aku sengaja berangkat agak malam, tujuannya agar dapet bus dengan pemberangkatan agak malem jadi nanti nyampe di tasik sekitar pukul 3 – 4 pagi, karna si bus primajasa ini hanya sampai tasik jadi aku harus transit, dan bus yang menuju ke banjarsari adanya setelah jam 3 pagi. Setelah aku turun dari ojek online kendaraan andalan everywhere, aku cobalah nanya sama bapak petugas di pos depan. Dan alhamdulillah aku nanya, karena ternyata harus ambil nomor antrian agar tertib.
Dan oh may God, aku dapat antrian no 500 sekian. Aku baru tau bahwa No antrian dibedakan warnanya berdasarkan jurusan, tasik, garut dan bandung. Aku dan fakta itu saat ngobrol sama teteh-teteh yang sama lagi nunggu. Malam semakin larut, aku memilih menunggu di bangku-bangku yang disediakan di depan parkiran mobil. Ah pokoknya orang-orang bertebaran deh disekitaran pool bus primajasa, ada yang duduk di teras, ditanah, aku sih mindik-mindik milih duduk di bangku, meskipun gda senderannya tapi aku bisa nyender ke tembok. Ya Alloh ngantuk, udah jam 12 No ku belum juga di panggil, dan lama kelamaan aku tertidur di kursi, sampai jam 2 malam aku terbangun.
Dan dengan setengah nyawa belum kumpul aku nanya sama yang disamping aku teh no sekian udah dipanggil belum ya, jurusan tasik. “Wah gak tau ya, kayaknya udah neng” What, aku ketinggalan dong nih, jangan-jangan gak bisa naik bus, langsung mataku terbuka lebar sambil deg-degan ketinggalan bus. Lalu sayup-sayup aku denger suara panggilan no antrian di pengeras suara, lalu aku samakan dengan no antrian yang aku pegang. Dan alhamdulillah ternyata no antrianku belum dipanggil, masih sekitar 10 antrian lagi. Langsung aja aku bangun dan mendekat ke arah bus yang sudah terparkir di lintasannya, dan tidak lama aku pun bisa naik bus dengan tertib tanpa dorong-dorongan dan rebutan kursi.
Itu tadi sekelumit ceritaku mengenai pengalaman tidur diluar, untuk yang kedua memang gak sampai semalaman, tapi tetep aja aku tidur diluar meskipun sebentar.
Kalau kalian punya pengalaman tidur diluar juga gak ?
Boleh banget lho share di kolom komentar, jangan lupa baca juga cerita temen-temen aku tentang pengalamannya tidur diluar.
Banjarsari tuh yang deket Ciamis bukan? Bukannya naek kereta ada ya? mending naek kereta aja, jadwal pasti dan antimacet. Tapi ya kalo pas libur panjang emang susah sih dapet tiketnya.
Wah baru tahu kalau mau naik busa pake nomor antrian gitu…
Kaya mau ke bank aja yah…
Untuk gak ketinggalan yah
Untung bangun ya mbak, kalau ga mbak bisa ditinggal bus itu mbak. Dan iti rasanya benar-benar ga enak mbak, suer
Kalo aku blm pernah, tapi suami pernah gegara sok-sok an naik bus ke Bandung padahal baru pertama kali, tau2 di turunin di pinggir tol dan bingung naik apa. Akhirnya ngemper di pinggir tol sambil nunggu temennya jemput
Nyokap gue banget yang kemana-mana tidur, makanya gue kalo kemana-mana pasti pake alarm. Misalnya kira2 3 jam lagi sampai, gue pasti udah pasang alarm 2.5 jam gitu.
Seru mbak pengalamannya tidur di luar. Tapi tetap harus hati2 ya sama barang bawaan kalau nanti terpaksa ketiduran lagi pas antri di terminal/stasiun.
Alhamdulillah, saya belum pernah terdampar dan tidur di luar. Agak ngeri juga ya, kalau sampai tertidur di tempat umum. Apalagi banyak orang, rawan dengan pencopet. Tapi untung saja, mbak gak apa-apa, ya …
Saya tau apa yang dirasakan, sebab saya pernah tidur di st. Tanah abang menunggu kereta ke arah Tigaraksa,,, yah sekitar 7 jam lamanya hihi
Hahaha….. Alhamdulillah bangun juga.
tapi seandainya tidak bangun-bangun mungkin bakal lupa pulang. Tapi klao jaman sekarang gampang. Semua bisa diatasi dengan bantuan Google Map.
aku pernah nggak ya? nggak pernah sih, cuma nyaris. waktu itu ceritanya pesen travel dari Pekalongan ke Jogja. harusnya datang jam 5,mundur jam6, mundur lagi jam8, akhirnya baru datanng jam10an, hiks. ternyata travelku ga berangkat, jadi aku dioper ke travel lain. Besoknya memang idul adha sih, jadi nggak semua sopir mau berangkat. nyaris deh aq hari raya di negeri orang
Tidur di luar ? Blm pernah
Seringnya tidur di dlm bus dlm perjalanan
Malah saat dr bandung ke Jakarta sy tidur meringkuk di bangku krn bangku sebelah kosong.
Eh ternyata saat tidur sy terkentut kentut hahaha
Baru sadar klu di bus dan malu banget hahaha
Alhamdulillah seingat saya belum pernah saya tidur di luar dalam arti terlihat atau bareng banyak orang gitu. Hehe. Saya kok ngeri ya Mbak tidur di terminal gitu. Duh, dasar penakut nih saya. Paling banter ya saya tidur di bus atau kereta, tapi tetep ada temennya 🙂
Sensasi mudik yang paling seru saat menggunakan moda transportasi umum dengan jumlah besar seperti kapal laut atau kereta api. Suka ketemu teman baru sekalian ngobrol asik. Makin rame makin seru.
Saya dulu waktu kuliah paling suka mudik barwng temwn temen sekampung dari perantauan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Tapi mending kan itu di dalam ruangan, aku pernah. Libur idul adha juga, dari Cilegon ke Bandung. Nunggu di cilegon bus yang ke bandung sampe jam 9 malem, dari jam 3. Gak kebagian aja.
Yaudah, iseng naik ke yang Kp. Rambutan dulu. Dengan alasan bus ke bandung lebih banyak. Nyampe Kp Rambutan jam 12 malem lebih, gak ada bus, sampe pagi. Aku nunggu. tidur di, trotoar kp. rambutan nyender ke tiang.
Coba ada kamu, nyendernya ke bahu kamu.
Pernaah..
Pas SD kelas 4 malah.
Karena Ibu arisan, jadi oas aku pulang sekolah gak ada yang bukain pintu.
Karena ngantuks berat, aku tidur di depan pintu beralaskan keset.
Ya Allah …
Qodarullah ada tetangga yang tahu, aku di ajak tidur di rumah beliau.
Semoga Allah yang membalas kebaikannya.
Aamiin.
Karena kerjaku gak jauh2, blm pernah mudik. Paling banter naik bus kemalaman bgt. Tp dulu ada temenku, dia rumahnya daerah gunung. Kalau ke sana naik mobil terbuka gitu dan jamnya terbatas. Nah dia pulang kesorean dan kelewatan itu mobil. Akhirnya dia ngemper, kaya gembel. Paginya dia langsung ke sekolah, gak jd pulang malahan
Alhamdulillah ya Kak Mud, bisa kebangun jugaa wkwkw. Aku dulu pernahnya hampir tidur di bandara karena salah pesen tiket pulang ke Jakarta :") Tapi ya dalam kesesatan ada pelajaran juga yang bisa dipetik ya :")
Dulu sih pernahnaik kereta dan capek banget kebetulan ada bangku klsong jadinya tidur deh disana hahaha.
Terus pas lagi berkendara ngantuk capek yaudah melipir ke pombensin biat istirahat sambil tidur tidur kecil haha
Pengalaman tidur di luar…
Pernah sih…nungguin bis akhirnya rebahan aja di Mushola …agak ketiduran…jam 2 malem.. baru deh datang…tapi dah lama banget…
Ya Allah Mude..
bisa ya tidur gitu waktu nungguin? hahahaha
kamu lucu banget sih
aku kalau ditempat ramai bisa aja mejem, tapi kayak punya alarm otomatis gitu, apalagi kalau kondisinya kita punya tanggungan. tidur tapi g jenak, karena tanggungan tadi.
Jarak du jam antara kos sama rumah dibilang anak rantau gak yaa ._.
Ya Allah 🙁 sebegitunya ya kalau rantau yang kayak gitu (?). Ah, aku jadi bersyukur banget untuk pulang ke rumah bisa naik motor sendiri atau kereta api. Kalau sepeda motor jelaslah, aku bisa ngatur sendiri kapan mau pulang.
Kalau naik KA, meski harus sesuai jadwal, tapi tinggal duduk. Lagian sistem KA sekarang kan bagus banget. Gausah ngantri lamaaa, gausah berdiri, gak ada penjual yang bikin sempit, dan gak ada serobot2an.
Masih belum bisa nyaman naik bis jarak dekat >.<