Categories: Life Style

Ayo Kenali 4 Kesalahan dalam Menjual Rumah

Ada yang sedang berniat untuk menjual rumah ?? atau malah sudah bertransaksi jual-beli rumah ?? Menjual rumah bisa saja menjadi proses emosional. Yang membuatnya lebih sulit adalah bahwa itu juga keputusan bisnis, keputusan yang tidak bijaksana membiarkan emosi kita menjalankan pertunjukan. Melakukan hal itu dapat menyebabkan kesalahan yang berpotensi merugikan Anda pembeli ideal Anda.

Menjual rumah pada dasarnya bukan merupakan sebuah hal yang sederhana. Selalu saja ada faktor-faktor yang sangat menyulitkan.

Dari beragam faktor, faktor emosional merupakan sebuah hal sederhana yang seringkali menghambat penjualan tersebut. Meskipun sederhana, faktor ini yang digadang paling sering menimbulkan kesalahan dari penjual rumah dijual saat memasarkannya.

Dilansir dari Freshome.com, sekiranya ada empat kesalahan yang dilakukan para pemilik rumah saat memasarkan rumahnya kepada calon pembeli. Buat kalian yang saat ini sedang memasarkan rumah dijual, perhatikan poin-poin di bawah ini.

Empat kesalahan yang dilakukan para pemilik rumah saat memasarkan rumahnya :

Harga terlalu tinggi

Tidak salah jika berpikir setiap properti yang dijual, khususnya rumah dijual memang akan selalu meningkat harganya. Namun, hal tersebut salah jika menjadikan persepsi ini untuk selalu meninggikan harga rumah dijual milik Anda. Jika harga yang dibanderol terlalu tinggi, rumah Anda tidak akan sedikitpun dilirik oleh para pencari properti yang sebenarnya sudah dekat dengan Anda.

Sebelum menentukan harga jual rumah ke pasar properti, ada baiknya Anda membuat perbandingan harga rumah dijual yang berada di area sekitaran rumah Anda. Mulailah dari segmen area tersempit seperti kelurahan atau kecamatan. Jika menentukan harga jual terlalu sulit bagi Anda, pergunakan jasa agen real estate yang beroperasi di daerah Anda untuk memberi gambaran tentang kisaran harga yang tepat untuk properti Anda.

Menampilkan Foto yang Seadanya

Jika Anda dalam menjual rumah tersebut menggunakan platform internet, foto properti akan menjadi salah satu poin penting untuk mengenalkan rumah milik Anda ke property seeker. Oleh karena itu, adalah hal yang salah jika Anda mengunggah foto ‘seadanya’ tentang properti yang Anda jual. Berawal dari foto seadanya yang diunggah, bisa saja properti yang diperjual belikan mendapat kesan yang tidak baik.

Ada baiknya untuk memikirkan terlebih dahulu konten foto yang Anda akan unggah saat beriklan di internet. Pada fase ini, Anda dapat memilah ruang-ruang dan lanskap seperti apa yang paling baik untuk ditampilkan. Jika memoto properti tersebut sendiri, upayakan untuk memotretnya dari beragam sudut untuk memperlihatkan beragam sisi, baik rupa luar maupun nuansa interiornya. Sebagai catatan, usahakan lanskap depan rumah Anda memiliki kualitas foto yang terbaik.

Tidak Mempersiapkan Rumah Saat Disurvei

Tidak memperhatikan secara detail kondisi luar maupun bagian dalam rumah sebelum calon konsumen tersebut menyurvei rumah Anda adalah kesalahan fatal yang sering dilakukan oleh mereka yang menjual propertinya. Kondisi yang dimaksud adalah perihal kebersihan dan keteraturan setiap elemen di sekitar hunian. Unggul dalam harga dan presentasi saat memasarkannya tidak berarti Anda berhasil menjual rumah Anda. Konsumen properti saat ini semakin cerdas dan banyak keinginannya. Ketidaksesuaian dari foto dalam iklan dengan kondisi negatif di lapangan bisa saja mengurungkan calon konsumen untuk memboyong properti yang dijual.

Sebisa mungkin, jika konsumen telah tertarik untuk menyurvey rumah tersebut, Anda harus mempersiapkan kebersihan dan kerapihannya. Jika ada sedikit kerusakan, upayakan untuk menyelesaikannya secepat mungkin.

Egois dalam Bernegosiasi

Bernegosiasi erat kaitannya dengan permasalahan emosional. Tahapan ini Anda akan benar-benar diuji apakah Anda ikhlas untuk melepas rumah tersebut kepada konsumen-konsumen yang telah tertarik. Salah satu faktor yang paling sensitif adalah saat tawar menawar rumah dijual tersebut. Sering kali, jika konsumen menawarnya dengan harga yang murah dan tidak masuk akal, emosi kian tidak bisa terelakkan.

Bukan berarti mereka merendahkan rumah dijual tersebut, namun itu adalah trik dalam mendapatkan harga yang terbaik untuk mereka. Upayakan untuk selalu dalam kondisi emosi yang stabil sebelum bernegosiasi. Jika emosi Anda stabil, skill penjualan terbaik Anda akan muncul dan dapat mempengaruhi para pembeli sesuai dengan kemauan Anda.

Siti Mudrikah

Muslimah Traveler, Travel Enthusiast, Travel Blogger Wanna Be Tapi masih tergoda buat nulis curhat dan hal receh tentang hidup. Penulis di www.mudrikah.com.

View Comments

Recent Posts

Strategi Micro-Influencer Lokal untuk Brand Home Services di Era Hybrid 2026

Perubahan perilaku konsumen pascapandemi membawa industri home services, seperti jasa kebersihan rumah, perawatan AC, laundry,…

6 days ago

5 Tren Dekorasi Musiman yang Selalu Meledak di Akhir Tahun dan Awal Liburan

Memasuki bulan Desember hingga awal tahun, permintaan dekorasi rumah meningkat drastis. Banyak orang ingin menciptakan…

2 weeks ago

Lotion dengan kandungan Actigym bisa bentuk tubuh ideal! BCSkin by B Clinic kenalkan Actigym ke Indonesia

Di era modern, banyak orang ingin memiliki bentuk tubuh ideal terutama perut kencang. Namun, rutinitas…

2 months ago

Kampung Berseri Astra Selamanik: Harapan Baru untuk Kampung Kita

Selama 6 Tahun mengabdi di desa tempatku tinggal, setelah cukup lama bekerja di ibukota, akhirnya…

2 months ago

Rak Gudang Besar Kitarack: Solusi Penyimpanan Kuat, Hemat Ruang, dan Tahan Lama

Halo, teman-teman! Sebagai pemilik bisnis atau sekadar seseorang yang peduli dengan kerapian, aku yakin kita…

4 months ago

Hati-hati Mata Kering! Jangan SePeLein, Tetesin INSTO Dry Eyes Sekarang!

Halo! Aku mau cerita sedikit tentang kehidupan sehari-hariku sebagai content creator. Mungkin kamu bisa relate…

7 months ago