Wanita separuh baya itu bernama Bi Ani, dan aku memanggilnya Bi Ani karena ia adalah adik kandung dari mamaku. Usianya memang belum terlalu tua akan tetapi pastinya sudah tidak muda lagi.
Aku cukup dekat dengan Bi Ani ini, meskipun tidak setiap hari bertemu, tapi aku pasti menyempatkan untuk menengok bibi paling tidak sebulan sekali ke rumahnya.
Rumah yang saat ini ditempati Bi Ani adalah rumah peninggalan Pa Aki (Kakek) dan Emak (Nenek), jadi rumah ini punya banyak sekali kenangan untuk keluarga kami.
Selepas Pak aki dan emak meninggal rumah ini ditempati bibi sebagai anak paling kecil, dan kebetulan Bi Ani sendiri tidak ada suami dan anak. Sudah cukup lama bibi hidup sendiri selepas bercerai dari suaminya.
Bibi sendiri tidak punya penghasilan tetap setiap harinya, hanya kerja serabutan seadanya, dan penghasilannya tersebut kadang cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari, kadang juga kurang.
Rasulullah berkata,
“Sedekah kepada orang miskin adalah sedekah, tapi kalau sedekah kepada saudara terdekat dapat dua keuntungan: sedekah dan silaturahim” (HR: Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu Majah)
Memberi Zakat kepada saudara terdekat ada unsur silaturahimnya dan tidak hanya sebatas sedekah. Melalui zakat tersebut diharapkan hubungan persaudaraan menjadi semakin kuat dan saudara yang kurang mampu merasa lebih diperhatikan.
Sejak aku punya penghasilan sendiri orangtuaku selalu mengingatkan untuk mengeluarkan zakat atau sodakoh, agar penghasilan yang aku dapat barokah. Dan karena disekitarku masih ada saudara yang membutuhkan maka tidak ada salahnya zkat dan sodakoh tersebut ditujukan pada saudara dekat terlebih dahulu.
Sebenarnya aku mengikuti kebiasaan dari kedua orangtua, yang selalu mengeluarkan zakat apabila selesai panen padi. selain diberikan kepada tetangga yang membutuhkan, bapak pasti menyisihkan juga untuk saudara dekat yang memang kurang mampu.
Saat kecil aku cuma tahu tentang Zakat Fitrah yang wajib dikeluarkan saat menjelang idul fitri, padahal ternyata banyak jenis zakat lain yang harus kita ketahui, salah satunya zakat penghasilan dan juga zakat harta (Maal).
Mungkin masih ada yang bingung bagaimana cara menentukan nominal zakat yang harus kita keluarkan, termasuk aku juga masih belum paham sih cara perhitungannya.
Tapi saat ini aku terbantu banget buat mengetahui nominal zakat yang harus kita keluarkan dengan adanya Kalkulator Zakat di web Dompet Dhuafa.
Aku merasa sangat terbantu dengan adanya fasilitas kalkulator zakat ini, jadi aku bisa menentukan perhitungan zakat yang harus aku keluarkan.
Bagi teman-teman yang terkendala tidak bisa memberikan secara langsung zakatnya, bisa menjadi bagian dari dompet dhuafa untuk pembayaran zakat. Nantinya dana tersebut akan dikelola dan disalurkan pada pihak yang membutuhkan.
Alloh SWT memerintahkan umat muslim untuk mengeluarkan zakat pastinya bukan tanpa alasan yang jelas, Alloh menciptakan perintah pasti untuk kebaikan umat manusia.
Ini adalah beberapa hal Manfaat Zakat bagu umat manusia :
Membayar zakat adalah bukti bahwa kita menjalankan apa yang diperintahkan Alloh SWT, dan meyakini apapun perintah Alloh pasti mempunyai tujuan yang baik.
Kadang kita berpikir untuk apa mengeluarkan zakat, ini kan harta hasil kerja sendiri, kenapa harus dibagi kepada orang lain? jawabanny ada didalam QS. Attaubah : 103
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat tersebut engkau membersihkan dan mensucikan mereka” (QS. At-Taubah: 103)
Jadi #JanganTakutBerzakat karena ini bisa mensucikan harta kita.
Ada beberapa darii saudara kita yang kurang beruntung, tidak bisa mendapatkan rezeki yang cukup, nah dengan dana zakat ini kita bisa membantu saudara yang kesusahan agar bisa memenuhi kebutuhannya.
Tidak hanya membantu orang-orang yang membutuhkan, tetapi dana zakat juga bisa untuk membangun bangsa. Contohnya seperti yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa. Dompet Dhuafa ini adalah lembaga filantropi Islam yang concern bergerak dibidang pengelolaan serta penyaluran dana zakat yang bersumber dari dana zakat, infak, sedekah dan wakaf (ZISWAF), serta dana halal lainnya.
Dompet Dhuafa juga berkhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (humanitarian) dan wirausaha sosial profetik (prophetic socio-technopreneurship). Dompet Dhuafa ini memiliki tujuan untuk mewujudkan masyarakat berdaya yang bertumpu pada sumber daya lokal melalui sistem yang berkeadilan.
Nah masih ragu untuk berzakat?? Duh udah gak zaman, yuk sebagai generasi millenial kita galakan program #JanganTakutBerzakat demi peningkatan ekonomi bangsa indonesia.
Perubahan perilaku konsumen pascapandemi membawa industri home services, seperti jasa kebersihan rumah, perawatan AC, laundry,…
Memasuki bulan Desember hingga awal tahun, permintaan dekorasi rumah meningkat drastis. Banyak orang ingin menciptakan…
Di era modern, banyak orang ingin memiliki bentuk tubuh ideal terutama perut kencang. Namun, rutinitas…
Selama 6 Tahun mengabdi di desa tempatku tinggal, setelah cukup lama bekerja di ibukota, akhirnya…
Halo, teman-teman! Sebagai pemilik bisnis atau sekadar seseorang yang peduli dengan kerapian, aku yakin kita…
Halo! Aku mau cerita sedikit tentang kehidupan sehari-hariku sebagai content creator. Mungkin kamu bisa relate…