“Keterbatasan Bukanlah Pembatas Dalam Meraih Keberhasilan”
– Wahyu Utami –
Quotes di atas menurut aku sangat cocok bagi cerita yang akan aku tulis sekarang ini, cerita tentang sosok yang bisa dibilang terlihat sederhana tetapi dengan luar biasanya ia bisa menginspirasi banyak orang.
Kang Narman aku memanggilnya. Pertama kali bertemu dengan beliau adalah saat aku mengunjungi salah satu pameran Craft di daerah Jakarta, saat berkeliling bersama teman, kami pun tertarik untuk mengunjungi Booth Baduy Craft.
Dua orang laki-laki yang menjaga stand pun menghampiri kami, salah satunya adalah seorang laki-laki dengan pakaian hitam khas Baduy luar, dialah Kang Narman sang pemilik Baduy Craft. Kita sempat mengobrol beberapa saat, kebetulan siang itu belum terlalu ramai oleh pengunjung jadi kami bisa lebih leluasa bertanya, tanpa mengganggu kegiatan jual beli di stand.
Kang Narman cerita usaha Baduy Craft ini adalah usaha keluarga yang dirintis oleh Sang Kakek, dan sekarang dilanjutkan oleh Kang Narman. Ini adalah produk asli dari Suku Baduy, berupa Kain Tenun, serta hasil kerajinan berupa Tas, aksesories, gelang dan masih banyak produk lainnya. Baduy Craft ini dari mulai bahan baku, proses produksi sampai penjualan dikelola langsung oleh warga Baduy, dan dalam hal ini Kang Narman punya peran sangat penting dalam mengembangkan usaha Baduy Craft ini.
Saat membaca sekilas tentang Kang Narman, Suku Baduy, dan Baduy Craft, kira-kira di benak teman-teman muncul pertanyaan yang sama gak ya kayak pertanyaan aku?
Meskipun belum pernah datang langsung ke Baduy, tapi aku pernah membaca dan mendengar mengenai profil Suku Baduy. Tentang adat istiadat yang masih dipegang teguh, tentang Baduy yang hidup di pedalaman tanpa fasilitas apapun seperti listrik, tidak boleh sekolah, kendaraan bermotor, apalagi sinyal internet. Warga Baduy sangat menjaga sekali kearifan lokal di sana dan sangat menjaga keseimbangan manusia dengan alam sekitar.
Lalu bagaimana caranya Kang Narman bisa mengembangkan usaha Baduy Craft, di tengah segala keterbatasan fasilitas di Baduy?
Inilah yang menjadi keistimewaan dari Kang Narman, beliau yang tidak sekolah tetapi bisa mengembangkan usaha Baduy Craft tidak hanya di daerah Banten saja tetapi ke seluruh Indonesia dan bahkan ke luar negeri.
Dengan semua keterbatasan yang dihadapi, tidak menyurutkan semangat Kang Narman untuk tetap menjalankan usaha Baduy Craft. Beberapa kendala yang dihadapi di antaranya :
Kain Tenun Baduy ini awalnya hanya dibuat dari bahan alami berupa benang dari serat pohon, akan tetapi karena keterbatasan bahan baku dari alam ini maka Kang Narman mengambil bahan baku dr luar. Tetapi hal ini pun bukan tanpa kendala, karena ada jumlah minimal pembelian yang harus dipenuhi, dan kendala berikutnya berkaitan dengan terbatasnya modal yang ada.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya modal ini juga sangat penting berkaitan dengan pembelian bahan baku.
Alat produksi yang digunakan oleh warga Baduy adalah alat tenun tradisional yang dikerjakan langsung oleh ibu-ibu dan remaja putri masyarakat Baduy. Dengan alat tenun tradisional ini, jumlah kain tenun yang dihasilkan terbatas.
Sebenarnya kain tenun Baduy ini sudah lama diproduksi oleh warga Baduy, hanya saja sistem penjualannya sangatlah terbatas. Para warga hanya menunggu wisatawan yang datang ke Baduy, dan tidak semua wisatawan yang datang ke Baduy membeli kain tenun, sehingga lama kelamaan mereka berpikir bahwa kain tenun ini tidak laku atau tidak diminati oleh orang lain.
Perlahan Kang Narman mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk memproduksi kain tenun, dan Kang Narman yang menyalurkan produk-produk kain tenun melalui pameran dan juga penjualan online via IG @BaduyCraft
Seperti yang sudah kita ketahui, di kawasan Baduy tidak diperbolehkan ada alat komunikasi. Boro-boro ada internet, listrik dan alat-alat elektronik biasa saja gak boleh. Nah ini juga menjadi salah satu kendala, karena saat akan mengecek pesanan yang masuk secara online berarti Kang Narman harus pergi ke daerah yang ada koneksi internet.
Apakah kalian percaya dengan quotes “Hasil Tidak Akan Mengkhianati Usaha”? Aku percaya sekali dengan kalimat tersebut, bahkan saat aku merasa lelah dan penat aku sering menggumamkannya sebagai sebuah mantra ajaib. Dan lihatlah mantra tersebut kini menjadi kenyataan bagi Kang Narman, tahun ini mungkin menjadi salah satu tahun yang sangat berarti bagi Kang Narman, karena beliau bisa menjadi salah satu finalis dari 9th SATU Indonesia Awards 2018.
Program yang diinisiasi oleh PT Astra International Tbk ini mencari pemuda-pemudi dari berbagai daerah di Indonesia, yang mempunyai talenta, program, dan kegiatan yang bisa membantu masyarakat menjadi lebih baik. Program yang dimaksud pun bukanlah kegiatan instan, tetapi yang sudah continue dilakukan paling tidak satu tahun terakhir.
Kang Narman mengaku sangat bangga bisa menjadi salah satu bagian dari finalis SATU Indonesia Awards (SIA) 2018. Awalnya bukan ia sendiri yang mendaftarkan diri sebagai finalis SIA 2018, tetapi ada seseorang yang mendaftarkanya karena melihat potensi yang dimiliki oleh Kang Narman.
Tahun ini adalah tahun ke-9 penyelenggaraan SATU Indonesia Awards, dengan jumlah peserta yang mendaftar sekitar 5.961 peserta. Dalam ajang 9th SATU Indonesia Awards 2018 ada 5 bidang yang terbagi jadi 6 kategori, yaitu:
Dari 5.961 peserta dipilihlah 24 besar dengan program terbaik dari masing-masing kategori, yang kemudian disaring kembali menjadi 12 besar. Kedua belas finalis yang terpilih ini kemudian diharuskan mempresentasikan programnya di depan para juri SIA 2018 yang pastinya sangat kompeten di bidang masing-masing. Siapa sajakah juri 9th SATU Indonesia Awards 2018?
Ini dia Juri 9th SATU Indonesia Awards 2018:
Setelah melewati proses panjang dan beberapa penilaian maka terpilihlah para Penerima Apresiasi 9th SATU Indonesia Awards 2018, yang diumumkan pada malam penghargaan, yaitu Sabtu, 27 Oktober 2018. Berlokasi di Jakarta Convention Center, Astra berkolaborasi dengan IdeaFest menggelar Apresiasi Astra Untuk Anak Bangsa 9th SATU Indonesia Awards 2018, yang dimeriahkan oleh beberapa bintang tamu, yaitu Gloria Jessica, Gigi, dan juga Tulus.
Puncak acara adalah saat penayangan beberapa video sebagai pengumuman para Penerima Apresiasi 9th SATU Indonesia Awards 2018. Konsep video nya bagus banget buat aku, anak muda banget. Pengumumannya diinfokan oleh para YouTuber ternama Indonesia, seperti Agung Hapsah, Benazio Putra, Kevin Hendrawan, Aulion, Fathia Izzati, dan Skinny Indonesian 24, membuat atmosfer milenial semakin kental.
Baca Juga : SATU Indonesia Awards Kalian Tidak Sendiri Wahai Lilin-Lilin Kecil Penerang Bangsa
Dan dengan bangga aku infokan para penerima apresiasi 9th SATU Indonesia Awards 2018:
Dan selamat buat Mas Azza Aprisaufa (Teknologi – Aceh) terpilih juga sebagai finalis terfavorit.
Dan saat melihat wajah Kang Narman di layar, aku langsung teriak antara kaget, bangga, dan bahagia, karena beliau menjadi Penerima Apresiasi SIA 2018 bidang Kewirausahaan. Usaha Kang Narman selama ini membuahkan hasil yang manis. Beliau membuktikan bahwa “Keterbatasan bukanlah hal yang harus diratapi dan ditakutkan, tetapi keterbatasan justru harus membuat kita berpikir untuk terus maju”.
Lihatlah saat ini Kang Narman bisa berdiri bersama para penerima apresiasi SIA 2018 lainnya, meskipun beliau tidak merasakan bangku sekolah tetapi beliau bisa membuktikan bisa berdiri sejajar dengan rekan-rekannya yang bergelar sarjana dan sebagainya.
Tetapi yang perlu diingat, Kang Narman tidak sekolah bukan karena malas, tetapi karena aturan adat di Baduy yang tidak memperbolehkan warganya mengikuti sekolah formal. Tetapi di sana warga tetap diperbolehkan untuk belajar dengan program kearifan lokal.
Para penerima apresiasi SIA 2018 mendapat dana pembinaan senilai Rp 60.000.000 dan untuk finalis terfavorit mendapatkan tambahan dana senilai Rp 10.000.000. Dana ini akan digunakan oleh Kang Narman sebagai modal untuk lebih mengembangkan Baduy Craft dan pastinya tujuan utamanya adalah memajukan perekonomian masyarakat Baduy.
Kang Narman mempunyai cita-cita untuk mengembangkan perekonomian Baduy, dan Kang Narman juga ingin membuktikan bahwa berkembangnya perekonomian Baduy bisa berjalan beriringan dengan adat serta peraturan yang sudah berjalan sejak dahulu kala di Baduy.
Selamat sekali lagi untuk semua penerima apresiasi 9th SATU Indonesia Awards 2018. Semoga kalian bisa menjadi lilin penerang bagi sekitar, semoga cahayanya semakin terang dan tidak pernah padam.
Perubahan perilaku konsumen pascapandemi membawa industri home services, seperti jasa kebersihan rumah, perawatan AC, laundry,…
Memasuki bulan Desember hingga awal tahun, permintaan dekorasi rumah meningkat drastis. Banyak orang ingin menciptakan…
Di era modern, banyak orang ingin memiliki bentuk tubuh ideal terutama perut kencang. Namun, rutinitas…
Selama 6 Tahun mengabdi di desa tempatku tinggal, setelah cukup lama bekerja di ibukota, akhirnya…
Halo, teman-teman! Sebagai pemilik bisnis atau sekadar seseorang yang peduli dengan kerapian, aku yakin kita…
Halo! Aku mau cerita sedikit tentang kehidupan sehari-hariku sebagai content creator. Mungkin kamu bisa relate…
View Comments
Aku punya beberapa gelang Baduy yang jadi favorit, terus dipakai sampai rusak dan nangis-nangis karena susah nyarinya. Dulu, kalau ada teman yang kebetulan ke sana, pasti berusaha nitip. Kalau ada online kayak gini kan jadinya bahagiaaaa. :D
Mengingat tradisi Baduy itu sendiri, ini terobosan besar, ya. Mengekalkan budaya Indonesia sekaligus melek terhadap teknologi ternyata bisa berjalan sinergis. Kang Narman inilah buktinya.
Keren banget ya kang narman ini, melewati segala tantangan yg kalau saya sendiri berada di posisinya mungkin nggak akan bisa. Mungkin saya menyerah...tapi kan narman enggak...dia terus maju hingga membuahkan hasil seperti sekarang...
Gila pokoknya, salut banget tiap hari kudu mencari sinyal ke kampung sebelah untuk update penjualan di marketplace. Ehh kalo ga salah kang Narman juga ikut MiloRun lho. Aku ikut di situ padahal mah
Baduy Craft ini ide kreatif banget, selain bisa melestarikan kerajinan warga juga mempertahankan para pengrajin. Daerah lain banyak pengrajin yang akhirnya berhenti gara-gara sepi order krn mmg mereka butuh pemasaran yang andal. Klo ada wadah kayak gini para pengrajin bisa terus berkarya.
Selamat untuk Kang Narman dan semua finalis.
Sudah lama tidak main ke Baduy, karena apa yang saya perlukan seperti madu, kain, dll kini bisa diantar online oleh teman dari Baduy Dalam langsung. Dulu saya langsung ke sana, kini tinggal pesan dan transfer saja hehehe
Wah inspiratif banget ya Kang narman ini.. selamat deh buat kang Narman dan kawan-kawan penerima satu Indonesia award 2018. Semoga selalu menginspirasi buat semuanya....
Apresiasi 9th SATU Indonesia Awards 2018 ini benar-benar memberikan apresiasi positif untuk pemuda bangsa, semoga apresiasi ini banyak menginspirasi masyarakat
Selamat untuk para finalis dan Kang Narman! Suka banget dengan koleksi Baduy Craft! Semoga menginspirasi muda mudi Indonesia untuk mengembangkan diri untuk unjuk gigi di ajang SATU Indonesia Awards selanjutnya!
Membaca artikel ini sampai merinding antara harudan bangga terhadap para finalis yang berhasil mendapatkan awards terutama kang Narman dan usahanya yang luar biasa, saluut, selamat kepada para pemenang
Eh namanya Narman ya, kirain Nurman hehe.
Aku kebetulan pas ke Baduy sempat mampir ke rumah dan tokonya mas ini.
Kebetulan guideku kenal. Trus sempet beli oleh2 jg dr mas ini :D