“Keterbatasan Bukanlah Pembatas Dalam Meraih Keberhasilan”
– Wahyu Utami –
Quotes di atas menurut aku sangat cocok bagi cerita yang akan aku tulis sekarang ini, cerita tentang sosok yang bisa dibilang terlihat sederhana tetapi dengan luar biasanya ia bisa menginspirasi banyak orang.
Kang Narman aku memanggilnya. Pertama kali bertemu dengan beliau adalah saat aku mengunjungi salah satu pameran Craft di daerah Jakarta, saat berkeliling bersama teman, kami pun tertarik untuk mengunjungi Booth Baduy Craft.
Pertama Kali Bertemu Kang Narman Penerima Apresiasi 9th SATU Indonesia Awards 2018 (Kat. Wirausaha) Di acara Pameran Craft
Dua orang laki-laki yang menjaga stand pun menghampiri kami, salah satunya adalah seorang laki-laki dengan pakaian hitam khas Baduy luar, dialah Kang Narman sang pemilik Baduy Craft. Kita sempat mengobrol beberapa saat, kebetulan siang itu belum terlalu ramai oleh pengunjung jadi kami bisa lebih leluasa bertanya, tanpa mengganggu kegiatan jual beli di stand.
Narman Sang Pembuka Cakrawala Baduy
Kang Narman cerita usaha Baduy Craft ini adalah usaha keluarga yang dirintis oleh Sang Kakek, dan sekarang dilanjutkan oleh Kang Narman. Ini adalah produk asli dari Suku Baduy, berupa Kain Tenun, serta hasil kerajinan berupa Tas, aksesories, gelang dan masih banyak produk lainnya. Baduy Craft ini dari mulai bahan baku, proses produksi sampai penjualan dikelola langsung oleh warga Baduy, dan dalam hal ini Kang Narman punya peran sangat penting dalam mengembangkan usaha Baduy Craft ini.
Kang Narman, Sosok Dibalik Baduy Craft
Saat membaca sekilas tentang Kang Narman, Suku Baduy, dan Baduy Craft, kira-kira di benak teman-teman muncul pertanyaan yang sama gak ya kayak pertanyaan aku?
Meskipun belum pernah datang langsung ke Baduy, tapi aku pernah membaca dan mendengar mengenai profil Suku Baduy. Tentang adat istiadat yang masih dipegang teguh, tentang Baduy yang hidup di pedalaman tanpa fasilitas apapun seperti listrik, tidak boleh sekolah, kendaraan bermotor, apalagi sinyal internet. Warga Baduy sangat menjaga sekali kearifan lokal di sana dan sangat menjaga keseimbangan manusia dengan alam sekitar.
Lalu bagaimana caranya Kang Narman bisa mengembangkan usaha Baduy Craft, di tengah segala keterbatasan fasilitas di Baduy?
Inilah yang menjadi keistimewaan dari Kang Narman, beliau yang tidak sekolah tetapi bisa mengembangkan usaha Baduy Craft tidak hanya di daerah Banten saja tetapi ke seluruh Indonesia dan bahkan ke luar negeri.
Hasil Karya Baduy Craft Sumber : IG @BaduyCraft
Tantangan Mengembangkan Baduy Craft
Dengan semua keterbatasan yang dihadapi, tidak menyurutkan semangat Kang Narman untuk tetap menjalankan usaha Baduy Craft. Beberapa kendala yang dihadapi di antaranya :
1. Terbatasnya Bahan Baku
Kain Tenun Baduy ini awalnya hanya dibuat dari bahan alami berupa benang dari serat pohon, akan tetapi karena keterbatasan bahan baku dari alam ini maka Kang Narman mengambil bahan baku dr luar. Tetapi hal ini pun bukan tanpa kendala, karena ada jumlah minimal pembelian yang harus dipenuhi, dan kendala berikutnya berkaitan dengan terbatasnya modal yang ada.
2. Terbatasnya Modal
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya modal ini juga sangat penting berkaitan dengan pembelian bahan baku.
3. Terbatasnya Alat Produksi
Alat produksi yang digunakan oleh warga Baduy adalah alat tenun tradisional yang dikerjakan langsung oleh ibu-ibu dan remaja putri masyarakat Baduy. Dengan alat tenun tradisional ini, jumlah kain tenun yang dihasilkan terbatas.
4. Terbatasnya Akses Penjualan
Sebenarnya kain tenun Baduy ini sudah lama diproduksi oleh warga Baduy, hanya saja sistem penjualannya sangatlah terbatas. Para warga hanya menunggu wisatawan yang datang ke Baduy, dan tidak semua wisatawan yang datang ke Baduy membeli kain tenun, sehingga lama kelamaan mereka berpikir bahwa kain tenun ini tidak laku atau tidak diminati oleh orang lain.
Perlahan Kang Narman mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk memproduksi kain tenun, dan Kang Narman yang menyalurkan produk-produk kain tenun melalui pameran dan juga penjualan online via IG @BaduyCraft
5. Terbatasnya Akses Komunikasi
Seperti yang sudah kita ketahui, di kawasan Baduy tidak diperbolehkan ada alat komunikasi. Boro-boro ada internet, listrik dan alat-alat elektronik biasa saja gak boleh. Nah ini juga menjadi salah satu kendala, karena saat akan mengecek pesanan yang masuk secara online berarti Kang Narman harus pergi ke daerah yang ada koneksi internet.
Cerita Di Balik Menjadi Salah Satu Finalis Hingga Menjadi Penerima Apresiasi 9th SATU Indonesia Awards 2018
Apakah kalian percaya dengan quotes “Hasil Tidak Akan Mengkhianati Usaha”? Aku percaya sekali dengan kalimat tersebut, bahkan saat aku merasa lelah dan penat aku sering menggumamkannya sebagai sebuah mantra ajaib. Dan lihatlah mantra tersebut kini menjadi kenyataan bagi Kang Narman, tahun ini mungkin menjadi salah satu tahun yang sangat berarti bagi Kang Narman, karena beliau bisa menjadi salah satu finalis dari 9th SATU Indonesia Awards 2018.
Program yang diinisiasi oleh PT Astra International Tbk ini mencari pemuda-pemudi dari berbagai daerah di Indonesia, yang mempunyai talenta, program, dan kegiatan yang bisa membantu masyarakat menjadi lebih baik. Program yang dimaksud pun bukanlah kegiatan instan, tetapi yang sudah continue dilakukan paling tidak satu tahun terakhir.
Kang Narman mengaku sangat bangga bisa menjadi salah satu bagian dari finalis SATU Indonesia Awards (SIA) 2018. Awalnya bukan ia sendiri yang mendaftarkan diri sebagai finalis SIA 2018, tetapi ada seseorang yang mendaftarkanya karena melihat potensi yang dimiliki oleh Kang Narman.
Tahun ini adalah tahun ke-9 penyelenggaraan SATU Indonesia Awards, dengan jumlah peserta yang mendaftar sekitar 5.961 peserta. Dalam ajang 9th SATU Indonesia Awards 2018 ada 5 bidang yang terbagi jadi 6 kategori, yaitu:
- Bidang Pendidikan
- Bidang Kesehatan
- Bidang Lingkungan
- Bidang Wirausaha
- Bidang Teknologi
- Kategori Kelompok ( yang mewakili kelimat bidang di atas)
Dari 5.961 peserta dipilihlah 24 besar dengan program terbaik dari masing-masing kategori, yang kemudian disaring kembali menjadi 12 besar. Kedua belas finalis yang terpilih ini kemudian diharuskan mempresentasikan programnya di depan para juri SIA 2018 yang pastinya sangat kompeten di bidang masing-masing. Siapa sajakah juri 9th SATU Indonesia Awards 2018?
Ini dia Juri 9th SATU Indonesia Awards 2018:
- Prof. Emil Salim (Dosen Ilmu Lingkungan Pasca Sarjana Universitas Indonesia)
- Prof. Nila Moeloek (Menteri Kesehatan Republik Indonesia)
- Prof. Fasli Jalal (Guru Besar Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta)
- Tri Mumpuni (Pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan)
- Onno W. Purbo (Pakar Teknologi Informasi)
- Bambang Harymurti (Komisaris PT Tempo Inti Media Tbk)
- Boy Kelana Soebroto (Head of Corporate Communications PT Astra International Tbk)
- Riza Deliansyah (Head of Environment & Social Responsibility PT Astra International Tbk)
- Nadiem Makarim (Founder & CEO GO-JEK)
Setelah melewati proses panjang dan beberapa penilaian maka terpilihlah para Penerima Apresiasi 9th SATU Indonesia Awards 2018, yang diumumkan pada malam penghargaan, yaitu Sabtu, 27 Oktober 2018. Berlokasi di Jakarta Convention Center, Astra berkolaborasi dengan IdeaFest menggelar Apresiasi Astra Untuk Anak Bangsa 9th SATU Indonesia Awards 2018, yang dimeriahkan oleh beberapa bintang tamu, yaitu Gloria Jessica, Gigi, dan juga Tulus.
Penampilan Tulus Di Malam Apresiasi 9th SATU Indonesia Awards 2018
GIGI On Stage Di Malam Apresiasi 9th SATU Indonesia Awards 2018
Puncak acara adalah saat penayangan beberapa video sebagai pengumuman para Penerima Apresiasi 9th SATU Indonesia Awards 2018. Konsep video nya bagus banget buat aku, anak muda banget. Pengumumannya diinfokan oleh para YouTuber ternama Indonesia, seperti Agung Hapsah, Benazio Putra, Kevin Hendrawan, Aulion, Fathia Izzati, dan Skinny Indonesian 24, membuat atmosfer milenial semakin kental.
Baca Juga : SATU Indonesia Awards Kalian Tidak Sendiri Wahai Lilin-Lilin Kecil Penerang Bangsa
Dan dengan bangga aku infokan para penerima apresiasi 9th SATU Indonesia Awards 2018:
- Nordianto (Kesehatan– Kalimantan Barat) dengan program edukasi kesehatan terhadap remaja usia sekolah
- Surya Dharma (Pendidikan – Sulawesi Tengah) dengan program tuntas belajar 12 tahun
- Mohamad Hanif Wicaksono (Lingkungan – Kalimantan Selatan) dengan program konservasi tanaman buah asli Kalimantan
- Franly Aprilano Oley (Lingkungan – Kalimantan Timur) dengan program pengelolaan karst.
- Narman (Kewirausahaan – Banten) dengan program promosi dan penjualan kerajinan khas Baduy
- Azza Aprisaufa (Teknologi – Aceh) dengan program penyediaan kebutuhan masyarakat melalui aplikasi saufacenter.com
- Meidy Fitranto & Faris Rahman (Kelompok – DKI Jakarta) dengan program pendirian perusahaan bernama Nodeflux untuk menyediakan teknologi berbasis intelligent video analytics dengan deep learning dan computer vision.
Dan selamat buat Mas Azza Aprisaufa (Teknologi – Aceh) terpilih juga sebagai finalis terfavorit.
Para Penerima Apresiasi 9th SATU Indonesia Awards 2018
Sang Pembuka Cakrawala Baduy Menjadi Penerima Apresiasi 9th SATU Indonesia Awards 2018
Dan saat melihat wajah Kang Narman di layar, aku langsung teriak antara kaget, bangga, dan bahagia, karena beliau menjadi Penerima Apresiasi SIA 2018 bidang Kewirausahaan. Usaha Kang Narman selama ini membuahkan hasil yang manis. Beliau membuktikan bahwa “Keterbatasan bukanlah hal yang harus diratapi dan ditakutkan, tetapi keterbatasan justru harus membuat kita berpikir untuk terus maju”.
Kang Narman – Penerima Apresiasi 9th SATU Indonesia Awards 2018
Lihatlah saat ini Kang Narman bisa berdiri bersama para penerima apresiasi SIA 2018 lainnya, meskipun beliau tidak merasakan bangku sekolah tetapi beliau bisa membuktikan bisa berdiri sejajar dengan rekan-rekannya yang bergelar sarjana dan sebagainya.
Tetapi yang perlu diingat, Kang Narman tidak sekolah bukan karena malas, tetapi karena aturan adat di Baduy yang tidak memperbolehkan warganya mengikuti sekolah formal. Tetapi di sana warga tetap diperbolehkan untuk belajar dengan program kearifan lokal.
Para penerima apresiasi SIA 2018 mendapat dana pembinaan senilai Rp 60.000.000 dan untuk finalis terfavorit mendapatkan tambahan dana senilai Rp 10.000.000. Dana ini akan digunakan oleh Kang Narman sebagai modal untuk lebih mengembangkan Baduy Craft dan pastinya tujuan utamanya adalah memajukan perekonomian masyarakat Baduy.
Kang Narman mempunyai cita-cita untuk mengembangkan perekonomian Baduy, dan Kang Narman juga ingin membuktikan bahwa berkembangnya perekonomian Baduy bisa berjalan beriringan dengan adat serta peraturan yang sudah berjalan sejak dahulu kala di Baduy.
Selamat sekali lagi untuk semua penerima apresiasi 9th SATU Indonesia Awards 2018. Semoga kalian bisa menjadi lilin penerang bagi sekitar, semoga cahayanya semakin terang dan tidak pernah padam.
Aku punya beberapa gelang Baduy yang jadi favorit, terus dipakai sampai rusak dan nangis-nangis karena susah nyarinya. Dulu, kalau ada teman yang kebetulan ke sana, pasti berusaha nitip. Kalau ada online kayak gini kan jadinya bahagiaaaa. 😀
Mengingat tradisi Baduy itu sendiri, ini terobosan besar, ya. Mengekalkan budaya Indonesia sekaligus melek terhadap teknologi ternyata bisa berjalan sinergis. Kang Narman inilah buktinya.
Keren banget ya kang narman ini, melewati segala tantangan yg kalau saya sendiri berada di posisinya mungkin nggak akan bisa. Mungkin saya menyerah…tapi kan narman enggak…dia terus maju hingga membuahkan hasil seperti sekarang…
Gila pokoknya, salut banget tiap hari kudu mencari sinyal ke kampung sebelah untuk update penjualan di marketplace. Ehh kalo ga salah kang Narman juga ikut MiloRun lho. Aku ikut di situ padahal mah
Baduy Craft ini ide kreatif banget, selain bisa melestarikan kerajinan warga juga mempertahankan para pengrajin. Daerah lain banyak pengrajin yang akhirnya berhenti gara-gara sepi order krn mmg mereka butuh pemasaran yang andal. Klo ada wadah kayak gini para pengrajin bisa terus berkarya.
Selamat untuk Kang Narman dan semua finalis.
Sudah lama tidak main ke Baduy, karena apa yang saya perlukan seperti madu, kain, dll kini bisa diantar online oleh teman dari Baduy Dalam langsung. Dulu saya langsung ke sana, kini tinggal pesan dan transfer saja hehehe
Wah inspiratif banget ya Kang narman ini.. selamat deh buat kang Narman dan kawan-kawan penerima satu Indonesia award 2018. Semoga selalu menginspirasi buat semuanya….
Apresiasi 9th SATU Indonesia Awards 2018 ini benar-benar memberikan apresiasi positif untuk pemuda bangsa, semoga apresiasi ini banyak menginspirasi masyarakat
Selamat untuk para finalis dan Kang Narman! Suka banget dengan koleksi Baduy Craft! Semoga menginspirasi muda mudi Indonesia untuk mengembangkan diri untuk unjuk gigi di ajang SATU Indonesia Awards selanjutnya!
Membaca artikel ini sampai merinding antara harudan bangga terhadap para finalis yang berhasil mendapatkan awards terutama kang Narman dan usahanya yang luar biasa, saluut, selamat kepada para pemenang
Eh namanya Narman ya, kirain Nurman hehe.
Aku kebetulan pas ke Baduy sempat mampir ke rumah dan tokonya mas ini.
Kebetulan guideku kenal. Trus sempet beli oleh2 jg dr mas ini 😀
Wadah yang baik untuk mengapresiasi hasil seni dan kerajinan warga ya. Dari sini karya tiap daerah akan dikenal
Astra memang gak main-main kalau berkaitan dengan pemberian apresiasi bagi mereka yang berprestasi. Inspirastif sekali ya mbak mas Narman ini. Dari berbagai keterbatasan beliau bisa menciptakan karya2 yg memiliki nilai jual. Aku salut!!
Wah Kang Narman keren yah bisa berpikiran maju walau pun dalam kondisi yang sangat terbatas dan tidak bisa mengenyam sekolahan formal juga …mantaps deh 🙂
Salfok sama tasnya meni eksotik banget liatnya… Pernah ngerencanain mau treking ke Baduy tapi keburu musim hujan mudah2 an musim kemarau nanti bisa terlaksana pengen liat langsung kondisi di sana juga.. Mudah2an ketemu tempat craftnya kang Narman yak hahaha….
Wuih, keren. Nyimak orang-orang yang seperti ini suka bikin malu. Mereka banyak keterbatasan tapi bisa motekar berkarya. Gak kayak aku yang baru nemu satu halangan kecil aja udah mentok dan males. Makasih udah diingatkan. HUhuhu…
Keren ya mereka yang menerima SATU Indonesia Awards ini. “Keterbatasan” gak bikin mereka mundur gitu aja. Sedang kita… seringkali mengatasnamakan keterbatasan kita. Moga makin banyak yang seperti mereka dan semakin banyak yg memberi apresiasi macam SATU Indonesia Awards ini.
Menarik banget cerita dari Kang Narman dengan membuat Baduy Craft. Semoga dengan mendapat dana pembinaan, bisa lebih berkembang lagi usaha dari Kang Narman.
Keren sih, pantesan menang, idenya briliant. Semoga dengan pembinaan yang tepat, bisa lebih maju lagi hasilnya. Aamiin.
Btw, itu tas yang di foto ucul banget mba. Hehe.
Aku setuju banget dengan quotes “Hasil Tidak Akan Mengkhianati Usaha” lewat tangan kreatif Kang Narman membuktikannya untuk kemajuan masyarakaat baduy. Pokoknya salut sama kang narman
Baduy…… yg teringat adalah suku, budaya, dan pedalaman. Ini yg terngiang di pikiran saya saat orng membicarakan ttg Baduy. Ternyata dibalik semua ini ada banyak keindahan dibalik karya kreatif orang2 Baduy.
Ternyata mereka ” suku baduy ” kreatif ya terbukti dengan hasil kerajinan mereka. Kerenlah semakin maju dan hasil kerajinan mereka dikenal banyak orang hingga mendapat penghargaan.
kerja keras kang narman membuahkan hasil yang manis ya, semoga dengan langkah nyata ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Baduy.
Sukses terus untuk kang Narman, pertama lihat counter kang Narman di acara Telkom craft
Baduy kain tenun dan tas etnicnya bagus, lagi suka kain dan tas khas daerah suku-suku di Indonesia 🙂
Aku selalu suka dan salut dengan mereka yang punya prestasi seperti ini. Bisa belajar dari kegigihan mereka. Aku catat kutipannya. “Keterbatasan bukanlah hal yang harus diratapi dan ditakutkan, tetapi keterbatasan justru harus membuat kita berpikir untuk terus maju”.
Ditengah berbagai keterbatasan Kang Narman malah terus maju dan termotivasi. Sangat menginspirasi bgt ya mba
Inspiratif banget! Selalu suka sama cerita2 pemuda bersemangat kyk Kang Narman gini.
Eh btw, ku jadi pengin kepo2 IG baduycraft nih. Ehehe
Keren ya, Mbak. Keterbatasan itu bukan penghalang
Dari kutipan awalnya aja udah bikin semangat mbak, semakin baca, aku semakin ngerasa harus bisa lebih dari Kang Narman… Duh sangat memotivasi mbak, makasih udah mau sharing ya mbk…. #jejakbiru