SATU Indonesia Awards Kalian Tidak Sendiri Wahai Lilin-lilin Kecil Penerang Bangsa

Sumber : Astra

Tanah airku Indonesia, negeri elok amat ku cinta
Tanah tumpah darahku yang mulia, yang kupuja sepanjang masa
Tanah airku aman dan makmur
Pulau kelapa nan amat subur
Pulau Melati pujaan bangsa sejak dulu kala
Melambai-lambai nyiur dipantai
Berbisik-bisik Raja kelana
Memuja pulau, nan Indah permai
Tanah airku Indonesia

Menyanyikan lirik demi lirik, bait demi bait syair lagu Rayuan Pulau Kelapa ciptaan Ismail Marzuki diatas membuatku sejenak melayangkan pikiran membayangkan betapa indahnya alam Indonesia. Hamparan padi yang menguning disawah, gunung-gunung kokoh menjulang menembus cakrawala, laut biru terbentang dihiasi dahan-dahan pohon kelapa melambai-lambai tertiup angin diantara hamparan pasir putih. Indonesia memang memiliki sumber daya alam yang sangat berlimpah, sehingga diilagu ini Indonesia digambarkan dengan penuh keindahan, subur dan makmur pujaan seluruh bangsa.

Indonesia termasuk negara maritim dengan wilayah laut yang luas serta berbagai macam hasil kekayaan laut yang terkandung didalamnya, dan karena tanahnya yang subur indonesiapun tercatat sebagai negara agraris dengan pertanian menjadi sebagian besar mata pencaharian utama masyarakat indonesia. Bahkan dilagu Kolam Susu diibaratkan tongkat kayu dan batu jadi tanaman saat ditanam ditanah indonesia. Seharusnya dengan segala kekayaan alam yang berlimpah masyarakat indonesia bisa hidup dengan berkecukupan, tapi pada kenyataannya pertumbuhan ekonomi masyarakat indonesia tidak berjalan seimbang dengan melimpahnya kekayaan alam kita, masih banyak penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan dan juga tidak mendapatkan fasilitas yang layak.

Pemuda-Pemudi Terbaik Bangsa
Pembangunan yang belum merata, kesenjangan sosialpun masih menjadi masalah pelik indonesia. Tapi sekarang bukanlah saatnya saling menyalahkan atas ketimpangan yang dirasakan masyarakat, sekarang adalah waktunya kita anak bangsa bangkit, saling bahu-membahu dan menggali potensi apa yang bisa kita kembangkan baik itu sumber daya alam atau pun sumber daya manusia untuk membantu masyarakat indonesia.

Tanpa banyak diketahui khalayak diberbagai kota, desa, kampung banyak tersebar para pemuda-pemudi terbaik bangsa yang mengabdikan dirinya untuk membantu masyarakat. Mereka tanpa pamrih menggunakan ilmu dan keterampilannya agar bisa memberdayakan masyarakat kecil menjadi mandiri dan mempunyai taraf ekonomi yang lebih baik dan juga ikut menjaga keseimbangan lingkungan.

SATU Indonesia Awards
Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia Awards atau yang dikenal dengan SATU Indonesia Awards adalah program dari PT Astra International Tbk untuk mencari sosok-sosok anak bangsa yang kreatif dan mampu memberdayakan masyarakat sehingga dengan kemampuannya tersebut dapat membantu masyarakat menjadi lebih baik.
Sumber : Astra
Senin (20/03/17) PT Astra mengadakan acara Kick Off SATU Indonesia Awards 2017, dalam acara bincang inspiratif ini hadir beberapa tokoh penting diantaranya Bpk. Fasli Jalal sebagai salah satu juri SIA, beliau pernah menjabat Wakil mentri pendidikan 2010-2012 sekaligus sebagai Guru besar Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. Hadir juga penerima apresiasi SIA 2015 yaitu Risna Hasanuddin dari Papua juga Ichsan Rusydi dari Aceh penerima SIA 2016, Kick Off SATU Indonesia Award 2017 ini juga merupakan simbol bahwa SIA 2017 resmi dibuka.

Program yang sudah berjalan dari tahun 2010 ini bertujuan untuk menemukan para pemuda-pemudi lilin-lilin kecil penerang kehidupan masyarakat, mereka yang dengan tulus membantu masyarakat dengan kemampuannya, mungkin kiprahnya tidak diketahui oleh banyak orang karena itulah Astra bertekad merangkul mereka agar bisa memaksimalkan kemampuan mereka.

Ada yang pernah lihat iklan astra dengan seorang pria berwajah khas orang timur sebagai talentnya? Bagi yang belum tahu sedikit berbagi informasi dia adalah Marsellinus Wellip penerima anugrah SIA 2014. Marsellinus adalah seorang Mantri kesehatan dari distrik Towe di papua dia mengabdikan hidupnya untuk membantu masyarakat papua dengan keahliannya sebagai ahli kesehatan. Marsellinus rela berjalan kaki melewati hutan, menyisir lembah dan ngarai juga menyebrangi sungai-sungai, menuju desa-desa terpencil untuk melakukan pelayanan kesehatan.

Selain Marcellinus wenip ada 38 orang lainnya yang sudah menerima anugrah apresiasi SIA. Saat acara bintang inspiratif hadir Risna Hasanuddin (Sang Merak dari Timur) penerima apresiasi SIA 2015 kategori pendidikan. Risna didaftarkan oleh temannya untuk mengikuti SATU Indonesia Awards pada awalnya risna menolak, karena risna tidak terlalu nyaman apabila ada media meliputnya tetapi setelah beberapa kali dibujuk akhirnya risna bersedia mengikuti rangkaian proses SIA. September 2014 risna mendirikan Rumah belajar (Rumah cerdas perempuan Arfak) dikampung Kobrey Manokwari dengan tujuan untuk mencerdaskan perempuan arfak. Sebenarnya risna bukanlah warga asli papua dia berasal dari banda neira maluku, tetapi risna terpanggil untuk membantu masyarakat kobrey yang belum mendapatkan pendidikan yang layak. Risna bercerita bahwa pola pikir masyarakat kobrey masih sangat sederhana, mereka tidak mengerti apa pentingnya pendidikan, pengetahuan merekapun sangat terbatas.

Risna mengajarkan anak-anak cara membaca, menulis, menghitung dan juga mengajarkan cara menjalankan usaha kecil pada kaum perempuan. Dengan aksen khasnya – aksen masyarakat timur – risna menuturkan bahwa dalam kegiatannya membatu masyarakat kobrey tidaklah selalu berjalan lancar, karna kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya sekolah maka setiap pagi risna berkeliling kampung untuk menjemput anak-anak pergi sekolah.

Risna juga beberapa kali mengalami kekerasan fisik dari masyarakat setempat, risna pernah dilempar batu, sampai ditarik dari motor hingga terjatuh, juga hampir diperkosa dua kali. Orangtuanya beberapa kali meminta risna untuk pulang, tapi tekad risna untuk membantu masyarakat kobrey tidaklah padam. Apalagi ketika anak-anak dan warga yang merasa terbantu oleh risna meminta risna agar tidak pulang, “kalau mba risna pulang siapa yang akan ajar kami disini” ujar mereka.

“Sebenarnya mereka tidaklah jahat, yang mereka butuhkan hanya kasih sayang” risna menegaskan bahwa yang masyarakat papua butuhkan adalah kasih sayang dari saudara sebangsanya. Mereka tidak menginginkan kemerdekaan, bahkan masyarakat papua kebanyakan tidak mengerti apa itu referendum. Risna berharap langkahnya ini bisa menginspirasi anak papua asli agar mau bergerak untuk lebih membantu masyarakat papua menjadi lebih baik.

Miris sekali mendengar cerita risna, kalau aku gak tau deh busa bertahan atau enggak dengan situasi di Manokwari, tapi sekali lagi tekad yang kuat untuk membantu sesama serta ketulusan mengabdikan diri untuk masyarakat membuat risna pantang menyerah menolong warga kobrey Manokwari.

***

Selanjutnya perwakilan dari indonesia bagian barat hadir Ichsan Rusydi penerima apresiasi SIA 2016 kategori kelompok, Ichsan adalah seorang dosen di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh. Ichsan bersama 10 mahasiswanya mencetuskan teknologi yang bernama Rumoh Tiram, Rumoh Tiram adalah teknik mengembangkan budidaya tiram dengan menggunakan ban bekas sebagai tempat melekatnya benih tiram.

Dengan dikembangkannya teknologi ini sangat membantu masyarakat kampung tibang, mereka tidak perlu berendam di air laut selama berjam-jam untuk mendapatkan tiram dan juga biaya yang dikeluarkan lebih minimalis. “Teknologi rumoh tiram ini diharapkan bisa memanusiakan manusia” ujar ichsan. Tiram yang dihasilkan bisa lebih banyak dan juga ukurannya pun lebih besar, dengan menerapkan teknologi rumoh tiram ini masyarakat mempunyai lebih banyak waktu untuk membuat produk olahan tiram sehingga menambah nilai ekonomis penjualan produk tiram. Dengan mendapatkan apresiasi SIA programnya ini berhasil mendpaatkan perhatian dari pemerintah setempat.

Sumber : Astra
SATU Indonesia Awards diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda, dan ditahun 2017 ini bertepatan dengan ulang tahun Astra yang ke-60 Pt. Astra akan memberikan dana bantuan mengembangan masyarakat sebesar masing-masing Rp. 60 juta untuk penerima apresiasi tingkat nasional, selain itu penerima apresiasi juga akan mendapatkan pembinaan kegiatan dari astra.
Ini beberapa persyaratan untuk mengikuti program SATU Indonesia Awards: 
1. Berusia maksimal 35 tahun
2. Individu atau kelompok (anggota min. 3 orang)
3. Memiliki kegiatan yang orisinil
4. Penggiat/kegiatannya telah berlangsung minimal 1 tahun
5. Belum pernah menerima penghargaan nasional/internasional
6. Bukan karyawan Grup Astra atau Tempo Group
7. Dapat mendaftarkan orang lain yang memenuhi persyaratan dan ketentuan mengikuti SATU Indonesia Awards 2017.

Yang menjadi kriteria penilaian para juri adalah
1. Motif atau Ide awal jenis kegiatan, tujuan kegiatan tersebut untuk apa.
2. Pencapaian dari Hasil Kegiatan yang telah dilakukan
3. Jangkauan atau cakupan Jumlah dan dampak pada orang atau sistem yang telah dibangun melalui program-program yang telah dilakukan
4. Kesinambungan, hal yang tidak kalah penting adalah komitmen untuk melanjutkan kegiatan, karena perubahan harus terus dilakukan tidak hanya dalam kurun waktu tertentu.saja.

Kategori : Pendidikan, Lingkungan, Wirausaha, Kesehatan, Teknologi, dan satu kelompok yang mewakili kategori-kategori tersebut.

Yang menjadi juri di SATU Indonesia Awards 2017 adalah :
1. Prof. Emil Salim (Dosen Ilmu Lingkungan Pasca Sarjana Universitas Indonesia)
2. Prof. Nika Moeloek (Menteri Kesehatan Republik Indonesia)
3. Prof. Fasli Jalal (Guru Besar Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta)
4. Ir. Tri Mumpuni (Pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan)
5. Onno W. Purbo Ph.D. (Pakar Teknologi Informasi)

Dan juri dari pihak astra :
1. Yulian Warman (Head Of Public Relations Division PT Astra International Tbk.)
2. Riza Deliansyah (Head Of Environment adn Social Responsibility Division PT Astra International Tbk.)
3. Bambang Harymurti (Redaktur Senior Tempo)

Beliau-beliau ini sudah pasti ahli dibidangnya masing-masing, jadi tidak perlu diragukan lagi penilaian yang diberikan benar-benar sesuai dengan kriteria penilaian.

Kegiatan yang bisa didaftarkan di SATU Indonesia adalah kegiatan yang selain membantu masyarakat tapi juga bisa memberdayakan dan membuat masyarakat menjadi mandiri, bukan hanya berupa bantuan sesaat.

Nah bagi kalian yang merasa punya kegiatan aktif yang seyogyanya bisa membantu masyarakat atau mungkin punya kenalan teman atau saudara dan pastinya memenuhi persyaratan diatas, boleh segera daftarkan data diri kalian di WWW.SATU-INDONESIA.COM bisa langsung di klik aja.
Proses pendaftaran dari tanggal 20 Maret – 10 Agustus 2017.

Sumber: Astra

Tapi kalau misalnya kalian sama kayak aku yang gak masuk dipersyaratan diatas karna ya belum punya kegiatan yang bermanfaat buat masyarakat jangan sedih karna belum bisa ikutan, harus lebih termotivasi lagi ya. Kita bisa menyebarkan informasi ini pada khalayak ramai, dengan cara ini diharap kan akan ditemukan lilin-lilin kecil penerang bangsa yang belum terlihat sinarnya oleh masyarakat umum, semoga dengan ditemukannya mereka, mereka tidak merasa sendiri lagi dalam perjuangannya membantu sesama menjadi pribadi yang lebih baik.

Photo of author

Siti Mudrikah

Muslimah Traveler, Travel Enthusiast, Travel Blogger Wanna Be Tapi masih tergoda buat nulis curhat dan hal receh tentang hidup. Penulis di www.mudrikah.com.

Leave a comment