“Iya gak bawa, nanti ya bibi beliin lagi” jawabku.
“Iya yang majalah bobo aja bi” kakanya, Tatha ikut berbicara.
“Iya nanti ya kalo bibi main lagi, bibi bawain buku cerita lagi ya”.
Sebenarnya aku ingin mencoba mengenalkan buku sejak dini pada ponakanku, salah satu caranya dengan membawakan majalah bobo yang berisi cerita-cerita anak-anak. Memang sih majalah itu tidak bertahan lama, langsung rusak dipakai rebutan oleh dua ponakanku, tapi aku senang minimal mereka bisa beralih sebentar dari menonton film di televisi.
Menurutku cerita-cerita dongeng bisa membuat imajinasi anak-anak lebih berkembang, meskipun aku kadang bingung juga saat mereka bertanya tentang dongeng tersebut, ya namanya juga bukan cerita betulan.
Saat aku kecil memang aku jarang diceritakan dongeng-dongeng, aku biasanya membaca sendiri cerita-cerita rakyat dan juga cerita fantasi di majalah bobo seperti Paman Kikuk Husin dan Asta, Bona dan Rong rong serta cerita negeri dongeng nya oky dan Putri Nirmala.
Berbicara mengenai dongeng dan cerita, tanggal 4-5 November 2017 di Perpustakaan Nasional Indonesia telah diadakan Festival Dongeng Internasional Indonesia 2017 yang diadakan oleh Komunitas Ayo Dongeng Indonesia dengan mengusung tema #CeritaAjaib.
![]() |
| Pak Arif, Kak Aio, Ibu Tutu dan Ibu Najeela Shihab |
Seperti yang sudah aku infokan bahwa tema Festival Dongeng Internasional Indonesia 2017 ini mempunyai tema #CeritaAjaib jadi menurut Kak Aio ” Dari cerita-cerita ajaib diharapkan anak-anak indonesia akan mampu berimajinasi seluas-luasnya dan mengembangkan kreativitasnya. Maka dari itu peran orangtua dan guru sangat dibutuhkan untuk menunjukan keajaiban dari sebuah cerita kepada anak-anak”.
Pendongeng dari indonesia diantaranya ada Kak Rona Mentari dari Yogyakarta, Kak Mia, Kak Desry, Kak Rika, Kak Didik dan Kak Wiwie, dan pastinya ada Kak Aio juga yang akan membawakan cerita dongeng, serta masih banyak para pendongeng dari indonesia yang akan tampil.
Dan juga ada penampilan special dari Pupetaria, Belalang kupu-kupu, pappermoon puppet theatre, ketiganya adalah para pendongeng yang bercerita menggunakan media boneka, anak-anak pasti suka deh sama penampilan mereka, bonekanya juga lucu-lucu, dan juga ada penampilan dari andien.
![]() |
| Belalang kupu-kupu |
![]() |
| Kak Mia |
Saat itu Kak Mia sedang membawakan dongeng dipanggung utama. Nah aku juga berkesempatan mengikuti Special Show FDII2017, kebetulan saat itu adalah Jadwal Special Show Uncle Fat dari Taiwan.
![]() |
| Uncle fat sebelum memulai dongeng |
Untuk Special Show diadakan di auditorium utama lantai 2 Perpusnas, salah satu tata tertib bagi pengunjung special show adalah tidak diperbolehkan mengambil foto ataupun video baik menggunakan kamera ponsel ataupun kamera profesional.
Pertunjukan berlangsung selama 60 menit, Uncle Fat membawakan cerita dalam Bahasa Inggris, tapi jangan khawatir ada Kak Mega yang menterjemahkan cerita dari Uncle fat. Uncle Fat sendiri membawakan 3 cerita yaitu Cerita tentang Sebuah Tutup Botol bernama Dingding, Cerita rakyat dari Sulawesi berjudul Tattadu dan terakhir tentang cerita rakyat dari Taiwan yaitu Mutiara Naga.
Selain membawakan cerita dengan mimiknya yang lucu, Uncle Fat juga mengajak kami untuk bernyanyi dan menari, anak-anak sangat senang sekali saat diajak untuk benyanyi dan menari.
![]() |
| Launching Buku Dongeng Ajaib |
Satu hal yang istimewa dari dari FDII 2017, AyoDI merilis buku kumpulan dongeng berjudul Dongeng Ajaib yang diterbitkan oleh Penerbit Noura. Buku yang ditulis oleh 12 relawan dari AyoDI ini tidak hanya ingin melisankan kisah yang ada, tapi para penulis juga ingin memberikan keajaiban lain dalam cerita-cerita yang mereka tulis sebagi persembahan untuk anak-anak indonesia.








