Siang itu Suara Alarm tiba-tiba terdengar nyaring dilantai 14 Graha BNPB, sontak para pegawai pun langsung panik saat suara lain segera menyusul memberitahukan bahwa telah terjadi gempa bumi. Para pegawai pun dihimbau agar segera berlindung di tempat yang aman, dan menunggu instruksi dari petugas yang berwenang.
Situasi ini bukanlah kejadian nyata saat terjadi bencana gempa bumi, tetapi ini adalah simulasi yang dilakukan oleh Tim dari Badan Nasional Penaggulangan Bencana saat terjadi bencana gempa. Simulasi ini dilakukan dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana 2018 yang diperingati tanggal 26 April 2018.
“Kesiapsiagaan individu dan keluarga menjadi begitu penting, mengingat faktor yang paling menentukan untuk keselamatan diri dari potensi bencana adalah penguasaan pengetahuan yang dimiliki diri sendiri” ujar Pak Wisnu saat pelaksanaan HKB 2018 di Graha BNPB Jakarta Timur.
Indonesia termasuk negara dengan potensi bencana alam yang cukup tinggi, beberapa wilayah di Indonesia sering mengalami gempa bumi, banjir, gunung meletus, longsor, kebakaran serta bencana lainnya yang patut kita waspadai. Data BNPB mencatat bahwa 2.372 bencana terjadi sepanjang 2017 dengan mengakibatkan korban meninggal sekitar 377 jiwa.
Kesiapsiagaan sudah selayaknya menjadi kesadaran setiap individu sebagi bagian dari keluarga, karena seperti yang sudah disampaikan bahwa indonesia termasuk negara yang rawan akan bencana. Dalam konteks kesiapsiagaan BNPB mengharapkan Hari Kesiapsiagaan Bencana yang dilakukan semua pihak setiap tahun sebagai latihan evakuasi bersama.
Latihan evakuasi bencana tersebut merupakan upaya untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat sehingga masyarakat lebih mengenal ancaman resiko disekitarnya. Dengan adanya kesiapsiagaan diharapkan masyarakat mampu mengelola informasi peringatan dini, memahami rambu peringatan, serta mengurangi kepanikan dan ketergesaan saat evakuasi yang biasanya justru menimbulkan korban dan kerugian.
Simulasi Gempa dan Kebakaran di Graha BNPB
Siang itu Suara Alarm tiba-tiba terdengar nyaring dilantai 14 Graha BNPB, sontak para pegawai pun langsung panik saat suara lain segera menyusul memberitahukan bahwa telah terjadi gempa bumi. Para pegawai pun dihimbau agar segera berlindung di tempat yang aman, dan menunggu instruksi dari petugas yang berwenang.
Kemudian dengan tertib petugas penyelamatan memberi instruksi untuk meninggalkan ruangan dengan mengikuti jalur evakuasi. Para pegawai di pandu untuk menggunkan jalur evakuasi tangga darurat karna saat terjadi gempa tidak diperbolehkan menggunkan lift atau eskalator.
Ini adalah rangkaian simulasi penyelamatan saat terjadi bencana gempa, ,hal-hal yang harus dilakukan saat terjadi gempa adalah :
1. Jangan panik, segera lindungi kepala dengan tangan dan cari tempat berlindung yang aman dan kokoh, seperti meja.
2. Hindari benda yang rentan pecah atau rusak seperti kaca.
3. Segera menuju jalur evakuasi, hindari menggunakan lift
4. Tetap waspada dan saling membantu dengan teman lainnya
Selain itu di lantai 5 juga diadakan simulasi kebakaran, beberapa mobil kebakaran serta ambulance didatangkan dalam simulasi ini. Petugas pemadam kebakaran pun segera bertindak untuk memadamkan api, dengan peralatan lengkap.
Dalam simulasi ini beberapa pegawai berperan sebagai korban yang terjebak di dalam gedung, kemudian beberapa petugas pun melakukan penyelamatan dengan beberapa metode pertolongan. Tidak lupa petugaspun mempraktekan cara untuk melakukan pertolongan pertama pada korban yang terjebak dalam kebakaran.
Menurutku simulasi ini harus sering disosialisasikan pada masyarakat, baik di daerah rawan bencana atau pun tidak , karena yang namanya bencana kita tidak pernah tahu kapan bisa menimpa suatu daerah.