Kali ini aku menulis tentang cinta bukan karena aku sedang jatuh cinta atau pun patah hati. Rasanya menuliskan mengenai perasaan adalah sebuah hal yang tabu bagiku saat ini, aku berharap nanti ada saat yang tepat untuk aku berbicara cinta dan perasaan mengikhlaskan.
Tulisan kali ini di sponsori oleh Tema Mingguan Enchanting Ladies yang kali ini mengangkat tema ” Kisah Cinta Yang Paling Berkesan”. Saat pertama baca info ini jujur pikiranku langsung terurai pada cerita-cerita lama, seolah otakku refleks mengingat mana kisah cinta yang paling berkesan yang pernah aku alami. Lama sekali, sampai aku bosan sendiri mengingatnya.
Sampai pada detik dimana aku sadar, hei itu memang benar kisah cinta, tapi apakah benar itu berkesan? Senyum perdamainpun merekah, dan batinku berkata “mereka sudah jadi suami dari perempuan lain” dan aku yakin dengan diriku sendiri aku baik-baik saja dengan kenyataan tersebut.
Jadi aku harus cerita apa tentang Kisah Cinta yang Paling Berkesan?? Apa aku harus mengutuk diri sendiri karna alam bawah sadarku menolak semua ingatan itu. Pikiranku sempit banget ya, memandang suatu hal hanya dari satu sudut pandang saja.
Tidak lama ada yang memanggil namaku dan bilang ada yang nyari didepan, aku yang saat itu menjadi bagian pasukan 17 saat SMP langsung menuju keluar menemui orang yang dimaksud. Saat aku keluar aku lihat seorang ibu-ibu dengan pakaian khasnya yaitu kebaya dan kain lilit sedang berdiri menungguku, ternyata itu adalah nenekku, yang aku panggil dengan sebutan Emak Ndut karena badannya yang gemuk.
Ahh aku senang sekali mendapatkan kunjungan tidak terduga, entahlah nenekku ini tau darimana aku ada disini. Tanpa banyak basa-basi aku langsung dikasih uang buat jajan dan beliau berpesan tidak bisa lama-lama, takutnya mengganggu acara. Nenekku juga ini terbilang sering datang mengunjungiku dirumah, terutama saat musim panen padi tiba beliau pasti datang untuk membantu kedua orangtuaku.
Saat beliau datang pasti membawa banyak makanan, ada roti, jajanan pasar, juga sayur-sayuran dan lain-lain. Dan yang pasti Saat bertemu dengan cucu-cucunya pasti aku sama adikku dikasih uang jajan, walaupun bilangnya gak punya uang tapi seribu-dua ribu pasti dikasih. Kebiasaan itu pastinya membuat aku senang dan membuat beliau jadi nenek kesayangan, meskipun ya kadang aku sebel kalo tidur nenekku suka ngorok, apalagi tubuhnya kan gemuk.
Karna aku baru sadar bahwa beliau selama ini hidup sendiri tanpa suami, ya kakekku sudah meninggal, beliau meninggal karna penyakit tumor, saat usiaku sekitar 5 tahun, aku tidak terlalu ingat yang pasti saat itu aku belum masuk sekolah.
Aku sendiri tidak tahu kenapa selama ini nenekku tidak menikah lagi, dan aku juga tidak berani bertanya. Kenanganku dengan Pa Aki juga tidak terlalu banyak mungkin karena masih terlalu kecil untuk mengingat kenangan bersama beliau. Tapi dari cerita mamah, bibi dan nenekku beliau adalah orang yang sangat baik, rajin beribadah dan sayang pada keluarga.
Pernah suatu ketika saat aku main kerumah nenek, beliau berkata “Bapak gak bisa merasakan saat Cucu-cucunya sudah dewasa dan sudah pada kerja” mungkin beliau sedang ingat dengan alm suaminya.
Baca Juga :
Pipit : kisah cinta berkesan
Teh Dian : it takes two to tango
Zahra : sepeda motor kenangan dan lelaki tercinta
Rhos : catatan terakhir tentangnya
Aku tiba-tiba teringat sama kisah kakek nenekku mude.
Kalau cerita mereka, sehidup semati. Mungkin mereka suka g akur ala2 pasangan lainnya, tapi ternyata dibalik ketidak akuran, sebenernya mereka bener2 setia satu sama lain. Disaat satu sakit, pasti satunya juga sakit. Barengan gitu sakitnya. Terus yg bikin sedih.. Akhirnya detik2 mbah kakung dipanggil datang, mbah uti ditinggal duluan, setelahnya mbah uti kayak g ada semangat hidup gitu ditinggal mbah kakung, sampai akhirnya 13 hari setelah ditinggalkan mbah kakung, mbah utiku ikut nyusul. Makam mereka pun berdampingan. Ternyata kisah mereka kayak di film2, sehidup semati