Program Cipta Kerukunan Umat Beragama, Polres Jakarta Barat Dukung Pemilu Aman dan Damai

Berbeda Pendapat adalah hal yang wajar dan manusiawi, malah dengan berbeda pendapat akan membuat suasana semakin berwarna. Aku suka tumis kangkung dan kamu yang suka pizza masih bisa tetap makan bersama dalam satu meja, dua-duanya pastinya lezat menurut orang yang suka, alasannya simple karena kita punya selera yang berbeda.

Pun begitu dalam masalah memilih Calon Pemimpin. Aku tahu, masalah memilih pemimpin ini berkali-kali lipat jauh lebih complicated dari sekedar memilih makanan kesukaan.
Apalagi dengan embel-embel demi masa depan bangsa, duuh berat maliih.

Dan seperti yang kita ketahui bersama pada bulan april nanti tepatnya pada tanggal 17 April 2019 Bangsa indonesia akan menyelenggarakan Pesta Demokrasi, yang akan menentukan nasib bangsa ini 5 tahun ke depan. Kali ini pilihan semua wakil rakyat disatukan, berupa : Pemilihan Presiden dan Pemilihan para anggota dewan legislatif DPR RI, DPD RI dan DPRD.

Daaaan, ini juga sudah menjadi rahasia umum bahwa menjelang pemilihan umum akan banyak sekali perdebatan yang terjadi. Perdebatan ini kebanyakan berakhir dengan hal yang negatif, seperti saling menjelekan pasangan calon presiden yanh bukan pilihannya, banyak muncul berita-berita hoax mengenai issue pemilu dan masih banyak hal lainnya.

Yang sangat disayangkan adalah ada beberapa pihak yang menggunakan tempat ibadah sebagai sarana atau tempat untuk berkampanye dan membahas masalah politik.

Aku sendiri tidak setuju kalau tempat ibadah dijadikan ajang untuk berpolitik apalagi sampai menggiring opini publik untuk mendukung salah satu kubu partai politik.

Polres Jakarta Barat Dukung Pemilu Aman Dan Damai

Sejalan dengan pikiraku tadi, Polres Jakarta Barat mempunyai program yang sangat Bagus yaitu Cipta kerukunan umat beragama.

Program ini terlaksana dengan kerjasama beberapa pihak, yaitu : Forum Kerukunan Umat Beragama [FKUB] Jakarta Barat, beserta jajaran 3 Pilar, Polres Jakarta Barat, Dandim 0503, Walikota Jakarta Barat, Kajari, ketua Pengadilan, Kakankemenag, Ketua KPUD beserta komisioner Kota jakbar, Ketua Bawaslu, Ketua FKUB Jakbar, beserta Tokoh Lintas Agama, Ketua MUI Jakbar, PGI ( Persekutuan Gereja Indonesia ), KAJ ( Keuskupan Agung jakarta ), Walubi ( Wali Umat Budha Indonesia), PHDI ( Parisada Hindu Darma Indonesia), MATAKIN ( Majelis tinggi agama Konghucu Indonesia).

Tujuan program ini mengajak semua warga Jakarta Barat untuk tidak menodai proses demokrasi Indonesia, dengan cara-cara kampanye yang tidak tidak sehat, atau memecah belah bangsa yang kerap dilakukan sekelompok oknum di berbagai kesempatan di tempat ibadah.

Saat acara hadir Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Hariyadi. Beliau menyampaikan “mendukung penuh komitmen bersama FKUB dan tokoh lintas Agama Jakarta Barat untuk bersama-sama menjaga marwah demokrasi, karena dengan adanya Pemilu 2019 justru masyarakat harus saling menghormati perbedaan dan menyambut pesta demokrasi dengan suka cita”

Dengan dukungan penuh dari Polres Jakarta Barat diharapkan Kampanye ini bisa berjalan dengan aman dan lancar.

Untuk menjaga keutuhan NKRI dan menjalin kebersamaan serta membangun demokrasi yang berkualitas, FKUB Jakarta Barat bersama warga, serta tokoh lintas agama berkomitmen Menolak tempat ibadah digunakan untuk kepentingan kampanye, menolak tempat ibadah untuk dijadikan penyebaran Isu Hoax, Sara dan radikalisme, demi terciptanya Pemilu 2019 yang damai, aman dan sejuk.

Ini adalah bentuk komitmen bersama dalam membangun demokrasi yang berkualitas dan menciptakan pemilu damai dan bermartabat. Komitmen bersama ini diwujudkan dengan pemasangan spanduk di sejumlah tempat ibadah di Jakarta barat, yang diantaranya ada 860 Mesjid, 237 gereja, 1 Pura, 85 Vihara, totalnya ada 1183 tempat ibadah yang akan dipasang spanduk.

Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Hariyadi dalam kesempatan ini menyatakan “mendukung penuh komitmen bersama FKUB dan tokoh lintas Agama Jakarta Barat untuk bersama-sama menjaga marwah demokrasi, karena dengan adanya Pemilu 2019 justru masyarakat harus saling menghormati perbedaan dan menyambut pesta demokrasi dengan suka cita”

Acara dilanjutkan pemasangan spanduk secara simbolik oleh para pengurus tempat ibadah disaksikan undangan yg hadir.

LOKASI PEMASANGAN SPANDUK

1. Masjid Al Amanah* ( Islam )
Kel Wijaya Kusuma, Jelambar, kec grogol Petamburan

2. Gereja Pantekosta* ( protestan )
Jelambar,Grogol Petamburan

3. Gereja Immanuel* ( Katholik )
Jelambar, Grogol Petamburan

4. Pura Chandra Prabaya* ( Hindu )
Jelambar, Grogol Petamburan

5. Vihara Pusdiklat Buddhis Maitreyawira* ( Budha )
Jelambar, Grogol Petamburan

Mari kita jaga agar suasana menjelang Pemilu tet ap kondusif , tanpa ada penyebaran berita hoax, apalagi menjadikan tempat ibadah sebagai ajang kampanye. Big No No. Salam Damai.

Photo of author

Siti Mudrikah

Muslimah Traveler, Travel Enthusiast, Travel Blogger Wanna Be Tapi masih tergoda buat nulis curhat dan hal receh tentang hidup. Penulis di www.mudrikah.com.

15 thoughts on “Program Cipta Kerukunan Umat Beragama, Polres Jakarta Barat Dukung Pemilu Aman dan Damai”

  1. Semoga pemilu kita tidak ada masalah, aamiin. Semoga semua berjalan dengan baik, damai dan lancar. Dukung pemilu damai, siapapun yang terpilih mereka adalah orang hebat

    Reply
  2. Nah begini, nih, gue suka. Menciptakan pemilu yang aman dan damai. Tidak menimbulkan keresahan bagi masyarakat luas yang malah takut akan pemilu karena berbeda pilihan.

    Semoga semakin meluas program seperti ini di Indonesia karena Indonesia itu satu, jangan terpecah karena hanya pemilu. 🙂

    Reply
  3. Ini baru mantep nih. Polisi dan Forum Umat Beragama turut mendukung supaya Pemilu diselenggarakan dengan damai. Jujur, agak kesel sih sama apa yang terjadi akhir-akhir ini terkait pemilu. Dari issue hoax lah sampai menebarkan kebencian ke masing-masing paslon. Agak gimana gitu, apalagi dengan media sosial yang semakin pesat sekarang ini, kan. Semoga siapapun yang terpilih, mereka dapat memajukan negara ini. Amin.

    Reply
  4. Pemilu memang momen yang harus serba hati-hati ya. Salah gerak/salah ngomong dikit aja bisa jadi petaka. Harus ada peran institusi yang berpengaruh, salah satunya ya kepolisian.

    Reply
  5. Iya sih
    Semoga pemilu damai dirasakan di seluruh penjuru kota. Supaya Indonesia tetap guyub dan rukun. Beda pilihan itu wajar, dan beda pasangan hidup itu wajib.

    Hahaha. Maap, kalimat terakhir absurd. Sengaja, hehe

    Reply
  6. Semua orang kayaknya juga pengen damai-damai aja ya tiap Pemilu. Tapi… Kadang kita ikut terpancing bila salah satu pihak bikin hati dan otak panas. Hihihi. Untungnya kalo di medsos aku gak rajin ngikutin timeline. Kalo di kehidupan nyata, ya netral aja.
    Btw setuju dengan sikap bersama lintas agama di atas 🙂

    Reply

Leave a comment