Akhir-akhir ini sedang ramai berita tentang peraturan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang akrab di sapa KDM atau Kang Dedi Mulyadi tentang salah satu syarat penerima Bansos yaitu Suami harus Vasektomi. Pro dan kontra pun bermunculan, akan peraturan tersebut.
Tapi aku gak akan bahas tentang masalah tersebut, aku Cuma mau share pengalaman memasang KB implant menggunakan BPJS, yang belum lama ini aku rasakan.
Pemasangan implan ini aku lakukan setelah persalinan anak kedua, karena bingung mau pakai KB apa akhirnya setelah maju mundur aku memutuskan memilih implan.
Sebelumnya aku pernah mencoba berbagai jenis KB lainnya, seperti KB suntik 1 bulan, KB suntik 3 Bulan, IUD dan juga KB Pil, dan semuanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Lika-liku Pengalaman menggunakan KB setelah melahirkan juga sudah aku tulis di artikel lainnya ya, silakan klik link ini ya Lika-liku Pengalaman menggunakan KB setelah melahirkan.
KB Implan: Kontrasepsi Jangka Panjang yang Praktis
KB implan, sering juga disebut sebagai susuk KB, adalah alat kontrasepsi berbentuk tabung kecil yang ditanam di bawah kulit lengan bagian atas. Alat ini secara perlahan melepaskan hormon progesteron ke dalam aliran darah guna mencegah terjadinya kehamilan.
• Mekanisme Kerja:
Hormon progesteron yang dilepaskan oleh implan berfungsi mencegah ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium), mengentalkan lendir di leher rahim agar sperma sulit mencapai sel telur, serta menipiskan lapisan dinding rahim agar tidak siap untuk implantasi.
• Tingkat Efektivitas:
Dengan tingkat keberhasilan lebih dari 99%, KB implan merupakan salah satu metode kontrasepsi paling andal jika digunakan sesuai prosedur.
• Masa Pakai:
Efektivitas alat ini bertahan antara 3 hingga 5 tahun, tergantung pada jenis implan yang digunakan.
• Keunggulan:
o Tidak perlu digunakan setiap hari, cukup sekali pasang.
o Proses pemasangan tanpa jarum suntik rutin.
o Biaya relatif terjangkau, bahkan bisa gratis dengan BPJS.
o Dapat digunakan oleh ibu yang sedang menyusui.
• Keterbatasan:
o Bisa menyebabkan efek samping seperti pembengkakan, nyeri, atau perdarahan tidak teratur di area pemasangan.
o Tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi menular seksual (IMS), sehingga penggunaan kondom tetap disarankan.
o Tidak cocok untuk semua wanita, sehingga penting untuk melakukan konsultasi medis terlebih dahulu.
Kenapa Memilih KB Implan ?
Kalau ditanya kenapa akhirnya memilih KB Implan, mungkin jawabannya karena belum pernah coba sebelumnya. Banyak yang komentar takut saat pemasangannya. Ya,jujur aku pun sangat takut, aku termasuk penakut dan cengeng. Saking takutnya saat sebelum hamil anak kedua, aku pernah berpikir akan mengganti KB suntik 3 dengan implant, karena berat badan yang makin tidak terkontrol.
Saat itu aku sudah datang ke puskesmas terdekat , dan sudah mendaftar. Tapi saat menunggu giliran masuk ke ruangan, aku memilih kabur, karena takut duluan.
Tapi setelah melahirkan, gak tau kenapa aku kepikiran lagi untuk memilih implant. Dan setelah bilang ke suami, finally oke implan aja.
Perlu di noted ya, aku pasang implant ini menggunakan BPJS Kesehatan, jadi tidak dipungut biaya sepeser pun. Bagi yang tidak menggunakan BPJS, harga pemasangan berbeda-beda terganting klinik atau Rumah sakitnya. Aku sudah konsultasi dengan klinik terdekat, diinfokan biaya pemasangan KB Implan di klinik tersebut Rp. 250.000,-
Aku yang kaum mendang-mending ya sudahlah memilih di faskes 1 BPJS kesehatan aku aja, yaitu Puskesmas Banjarsari Ciamis.
Pengalaman memasang KB implan menggunakan BPJS, tidak seseram yang dibayangkan
Saat akan pemasangan aku masih dalam keadaan masa nifas ya, memang disarankan pemasangan implan ini saat kita masih dimasa nifas. Sebelum proses pemasangan Bidan yang bertugas menjelaskan apa itu KB implant dan juga menginfomasikan kekurangan sert jangka waktu pemasangan. Untuk implan yang akan dipasang ini jangka waktunya adalah 3 tahun, jadi nanti mendekati 3 tahun harus segera diganti. Pemasangannya di bagian lengan kiri, antara kulit dan daging.
Aku ditanya kembali untuk memastikan akan lanjut memasang implant tersebut atau tidak.
Karena sudah bulat niatnya, lanjut saja.
Dokumen yang perlu disiapkan untuk persyaratan pemasangan KB Implan adalah :
- Fotocopy KTP
- Fotocopy Kartu BPJS Kesehatan
- Fotocopy Kartu Keluarga
Lanjut ke proses pemasangan, aku diminta berbaring di kasur tindakan.
Lalu dilakukan suntik bius lokal, di bagian lengan kiri, diantara ketiak dan siku. Rasanya lumayan sakit, sama dengan di suntik pada umumnya. Lalu setelah itu aku ditanya merasa sakit tidak, karena ternyata bidan mencubit bagian kulit yang sudah dibius dengan cukup kencang. Masih terasa, tapi tidak sakit.
Setelah memastikan obat biusnya bekerja di lenganku, bidan konfirmasi untuk melanjutkan proses pemasangan. Aku Cuma bisa berdoa dan pasrah, semoga pemasangannya lancar dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Wajahku aku palingkan kearah berlawanan, yaitu ke arahh kanan sambil menjaga nafas agar tetap tenang. Kurang lebih 10 menit, 2 buah implan sudah terpasang di lengan kiriku. Dan dari pengalamanku, ini tidak sesakit saat dipasang IUD. Dulu saat dipasang IUD, aku sampai nangis kejer, rasanya trauma ingat saat proses melahirkan.
Setelah selesai aku diminta bangun, lalu di jelaskan ini sudah terpasang alatnya dan diusahakan tidak terkena air selama 3 hari. Bidan pun meresepkan beberapa resep obat serta memberikan surat kontrol 3 hari kedepan, untuk di cek kembali.
Alhamdulillah aku bisa bernafas lega, akhirnya proses yang sangat ditakutkan sudah terlewati. Sekarang tinggal aku yang harus berhati-hati menjaga bagian yang dipasang implan agar tidak terkena benturan serta menghindari mengangkat beban yang berat.
Saat aku menulis cerita ini, sudah memasuki 3 minggu pemasangan. Alhamdulillah tidak ada kendala yang berarti, selain suka agak cenat-cenut sedikit, maklum namanya juga ada benda asing masuk di tubuh kita.
Nah sekian cerita pengalaman aku melakukan pemasangan KB Implan menggunakan BPJS Kesehatan ya. Sharing juga dong mom bagaiman pengalaman menggunakan KB nya, siapa tau bisa saling bertukar informasi penting dan membantu mom lainnya yang masih bingung tentang per-KB-an.