Setiap daerah atau setiap tempat pasti mempunyai kebiasaan dan cerita tersendiri yang menjadi ciri khas masyarakat didaerah tersebut. Aku yang hidup dipulau Jawa tepatnya Jawa Barat dengan latar belakang hidup dan tumbuh di pedesaan pasti mempunyai kebiasaan yang berbeda dengan teman-teman lain yang hidup didaerah pantai misalnya, dari makanan sehari-hari, mata pencaharian masyarakat dan juga kebiasaan lainnya yang pastinya mempunyai perbedaan.

Identitas Film
Judul : Jembatan Pensil
Produksi : Grahandhika Visual
Produser Eksekutif : La Ode Haerun Ghowe
Produser : Tyas Abiyoga
Produser Pelaksana : Rahmat Suardi
Sutradara : Hasto Broto
Penulis Skenario : Exan Zen
Pemain:
Anak-anak :
Didi Mulya : Ondeng
Azka Marzuki : Azka
Permata Jingga : Yanti
Nayla D. Purnama: Nia
Angger Bayu : Inal
Vickram Priyono : Attar
Dewasa :
Kevin Julio : Gading
Andi Bersama : Pak Guru
Alisia Rininta : Bu Aida
Meriam Bellina : Ibu Farida
Agung Saga : Arman
Sinopsis Film Jembatan Pensil
Setiap pagi ondeng selalu menunggu teman-temannya saat menyebrangi sungai melewati jembatan yang sudah lapuk, untuk memastikan bahwa teman-temannya menyebrang dengan selamat. Meskipun ondeng memiliki keterbelakangan mental tetapi hatinya baik dan dia juga pintar menggambar.
Kabar baik dari Pak guru disekolah adalah akan ada guru baru yaitu Bu Aida yang datang dari Jakarta, Bu aida ini adalah Putri dari pak guru yang sudah menyelesaikan kuliahnya dijakarta.
Bu Aida yang ikut mengajar di SD Towea sering mengajak anak-anak untuk belajar di alam terbuka seperti di bukit dan gua, Gading pun sering ikut menemani mereka dan menjelaskan sejarah-sejarah tempat tersebut. Dengan keterbatasannya apakah ondeng bisa mewujudkan cita-citanya membangun jembatan untuk teman-temannya? Bagaimana selanjutnya kisah persahabatan mereka berlima?
Review Film Jembatan Pensil – My Opinion
Setelah menonton film jembatan pensil ini, menurutku film ini memang cocok banget untuk tontonan keluarga, para orangtua bisa mengajak anak-anak untuk menonton film ini dan banyak banget pelajaran yang bisa diambil. Kita juga akan disuguhkan pemandangan yang sangat menakjubkan di kab. Muna, berupa pantai, laut, bukit dan juga gua-gua yang belum banyak terekspose oleh masyarakat umum.
Sayangnya karakter anak-anak di film ini kurang dimaksimalkan, masih banyakan adegan para orang dewasanya, padahal aku yakin anak-anak ini adalah point of interest dari film. Tapi akting tante mer dan Kevin julio Bagus kok, akting tante mer dapet banget saat jadi bu farida dang juragan tenun dan aku suka karakter pak guru di film ini, mengingatkan pada sosok umar bakri sang legend.
Film Jembatan Pensil mulai tayang 7 September 2017 di bioskop-bioskop di Indonesia, nah jangan lupa ya save the date.