Aku mencintaimu, biarlah, itu urusanku
Bagaimana kamu kepadaku, terserah, itu urusanmu
-Pidi Baiq-
Sebenarnya nonton film Dilan 1990 menjadi salah satu wishlistku saat membaca salah satu artikel tentang nama-nama aktor yang menjadi calon pemeran dilan, saat itu kalo gak salah nama yang muncul adalah adipati dolken, jefri nichol, Miqdad Addausy, gusti rayhan, arbani yasiz dan Debo. Bahkan Reza rahardian, Vino G Bastian dan Herjunot Ali pun disebut-sebut cocok memerankan dilan, hello, iya kali babang Reza jadi anak SMA gak sekalian aja tuh Ahjussi Sung Il Dong jadi Dilan.
Sedangkan untuk pemeran Milea sudah dipastikan akan diperankan oleh Vanessa Prescilia adik dari Sisi Prescilia.
What?!! Milea? Jujur reaksi pertamaku adalah kurang setuju, karna saat pertama melihat Vanessa saat itu dia sedang full make up so terlihat lebih dewasa, kurang cocok jadi Milea yang anak SMA.
Oke balik lagi ke peran dilan, dan tidak lama munculah Nama yang akhirnya fix akan memerankan Dilan di film Dilan 1990. Dan nama itu adalah Iqbal Ramadhan. Dududuh,, aku makin kurang setuju, karna dari nama-nama yang sebelumnya di sebutkan yang menurut aku cocok bukanlah ikbal, tapi Adipati atau Jefri Nichol.
Oke ini memang gak adil, aku hanya mengambil kesimpulan dari pikiran sepintas saja. Menurut ku Iqball terlalu imut buat jadi Dilan yang punya karakter Bad Boy, karna yang ada dibenakku adalah wajah iqbaal yang imut saat masih menjadi anggota CJR, aku juga suka sama iqbaal suaranya Bagus dan wajahnya menggemaskan tapi saat dia akan memerankan dilan aku masih sedikit ragu.
Mulailah aku membuat sugesti bahwa film ini akan mengecewakan. Tapi saat aku membaca statement dari surayah Pidi Baiq, bahwa iqbaal adalah pilihan dari real “Milea” kemudian disertai dengan statement pendukung lainny. Aku mulai berpikir, kalo memang benar cerita ini diangkat dari kisah nyata Milea dan Dilan, siapa lagi yang paling berhak memutuskan siapa yang cocok menjadi Dilan selain real Milea.
Tibalah hari trailer Film Dilan 1990 dirilis, makin deg-degan lah, dan saat aku lihat potongan dari film itu masih ada keraguan apakah film ini akan sesuai dengan ekspektasi atau enggak.
Aku yakin para penggemar Novel Dilanku 1990 karya Pidi Baiq juga merasakan yang sama. Aku sendiri memang punya ekspektasi yang cukup tinggi untuk film ini, karna aku gak mau cerita novel yang sempat mengalihkan duniaku ini saat difilmkan malah akan membuat kesan sebaliknya. Tapi lagi-lagi aku menguatkan diri bahwa orang-orang yang terlibat dalam pembuatan film ini bukan orang sembarangan.
Akhirnya tanggal 25 Januari tiba,yes gajian. Aku sih gak ngoyo banget pengen nonton hari itu, tapi kebetulan pagi itu aku ikut Jakarta Good Guide walking tour di chinatown daerah Jakarta pusat. Dan sorenya Teh Dian ngajak nonton, okelah pas banget kan Dilan tayang hari pertama. Akhirnya kami memutuskan nonton di XXI Djakarta Theatre jam 17.05.
Aku seneng juga sih bisa nonton hari pertama penayangan selain karena belum baca review atau curhatan para netizen baah bahasanya netizen yang pastinya merusak rasa penasaran aku, kebetulan tanggal 25 Bertepatan di hari kamis so tiket bioskopnya masih murah sist, hemat lah ya. Tapi gak tau deh ini bisa disebut review film dilan 1990 atau enggak, yang pasti cuma mau berbagi pengalaman nonton film dilan 1990.
Hufft.. Setelah melewati perjalanan panjang sore itu, akhirnya kita sudah duduk manis dan film diawali pemutaran video pendek dari iqbaal bahwa dia minta maaf gak bisa ikut nonton bareng karena saat ini sudah kembali ke USA untuk meneruskan sekolahnya.
Milea 2014
Adegan pertama diawali ketika Milea dewasa ditahun 2014 sedang menuliskan cerita kerinduannya disebuah kamar di Jakarta.
Akhh.. Terusin gak nih ceritanya guys, semoga gak bikin yang baca nyesel ya. Tenang ini bukan spoiler kok, kan ceritanya udah digambarkan nyata di novelnya. Coba kita inget-inget dulu gimana karakter masing-masing tokoh di novel biar kita gak miss ya nanti saat nonton.
Aku anggap kelian semua udah tau ceritanya gimana, dan juga paham bener sama karakter masing-masing yes.
Masuk lah kita ke latar dan setting cerita di tahun 1990, aku gak terlalu tau kehidupan dan kebiasaan di jaman itu, gaya pakaian, band apa yang lagi hits, bahasa yang lagi gaul, lah wong tahun 1990 aku baru berojol, ya mana tau lah ya kebiasaan saat itu.
Sekolah Dilan dan Milea
Milea yang saat itu berjalan menuju sekolah tiba-tiba dihampiri oleh seorang siswa laki-laki yang menggunakan motor Cb dan langsung meramal bahwa nanti mereka akan bertemu di kantin, dan seperti yang kalian tau, ramalan itu salah, karna milea gak pergi ke kantin.. Wkk
Cerita selanjutnya sama banget kok sama novelnya serius, lengkap dengan Nandan, Wati, Rani dan temen sekolah yang lainnya.
Dilan
Aku salut banget sama Iqbaal, dedek-dedek gemes satu ini pasti beban berat banget meranin dilan, pasalnya banyak yang ngeraguin dia, termasuk aku, maaf ya Iqbaal. Aku yakin dia berusaha keras untuk masuk di karakter dilan, memang ada beberapa part yang aku ngeliatnya ekpresi iqball sedikit maksa seperti saat dilan konvoi dengan gank motornya. Selebihnya Dilan is yours.
Oke kalian mungkin berpikir dilan harus lebih sangar karna dia panglima perang di gank motor, tapi kalian juga jangan lupa bahwa dia anaknya bunda yang meskipun tengil tapi tetap bisa bersikap manis, sopan dan bertanggung jawab. Terlebih dia suka sekali membaca karya-karya filsafat gitu, dilan juga suka sekali membuat puisi, puisi yang buat kita ngakak tapi romantis banget kalo buat “Milea”.
Banyak sekali dialog -dialog yang membuat kita tertawa, terlebih banyak dialog yang menggunakan bahasa sunda sebagai bahasa sehari-hari di kota Bandung tempat cerita ini berlangsung.
Sepanjang aku melihat film ini hilang sudah keraguan bahwa aku gak akan melihat dilan sesuai dengan yang aku bayangkan, kalian pasti akan luluh sama tatapannya dilan dan yang cewek-cewek pasti merasa jadi Milea semua.
Milea
Tokoh utama yang sepanjang cerita Novel Dilanku 1990, Dilanku 1991, dan Milea diceritakan sebagai seorang gadis yang cantik dan sangat diingini oleh dilan, diperankan dengan apik oleh Vanessa. Sikapnya yang kalem, tapi bisa sangat nekad saat menyangkut keselamatan Dilan.
Rumah Milea
Cuma ada sedikit yang mengganggu pikiranku, itu Milea plis deh celana putih yang dia pake dirumah, celana santai gitu, mbok ya sering di ganti, kan kaosnya juga sering di ganti. Okelah aku anggap ibunya Milea beliin celananya langsung banyak kali ya dengan warna yang sama, jadi ya anggap aja pasti diganti. Sisanya all is well, aku bisa melihat Milea seorang gadis kelas 2 SMA yang cantik dan manis.
Rumah Dilan
Karna di awal adegannya kebanyakan di sekolah dilan dan di rumah Milea aku nunggu banget adegan dirumahnya Dilan, dan voilaa, aku suka banget sama susana saat dirumah dilan, detail ceritanya dapet banget.
Saat Milea datang foto dilan saat menghadap belakang benar-benar ada di ruang tamu, dan Disa si bungsu anaknya bunda dibuat tengil juga bukan hanya saat dia nyebutin nama panjangnya Disaaaa tapi lihat deh tas selempangnya bukannya ada ditangan atau dipundak tapi dia pakai di kepalanya, hal detail ini bonus banget buat aku.
Warung Bi eem
Salah satu yang gak kebayang sama aku ya Warung Bi eem ini, yang ada dibayangan aku warungnya ada di depan rumah, misah sama rumahnya, tapi inu ternyata ada di dalam satuan ruang depan rumah bi eem, tapi no problem kok, masih bisa diterima.
Tahun 1990
Kayaknya tim produksi agak sedikit kesulitan memvisualisasikan tahun 1990, meskipun aku juga gak tau pasti tapi banyak hal yang terasa sangat modern untuk 1990. Seperti sofa dirumah Milea, adegan saat bunda dan milea di mobil keliatan banget tempelan nya.
Special Appear – Cameo –
Di tengah-tengah film ada salah satu scene yang bikin aku histeris, ada cameo yang gak disangka-sangka. Si Ahjussi yang ganteng dan berkharisma, tapi punya selera humor yang tinggi. Kalian pasti seneng saat ngeliat dia nanti. Clue-nya si cintah..hheew
Ahh kalo kalian tanya apakah film dilan 1990 Bagus atau tidak, aku gak bida jawab. Balik lagi ke selera masing-masing dan dari sudut pandang mana kita menilainya.
Tapi kalo kalian tanya bagaimana perasaanku setelah nonton dilan, aku akan jawab, aku bahagia.
Terimakasih Dilan karna kamu tidak menjadi manusia yang sempurna sehingga membutuhkan orang lain untuk menyempurnakanmu.
Maaf ya kalo tulisannya lebay, atau so so an ngomentarin.
Kalau kamu tidak setuju, aku tidak peduli. -Milea-
Aku belum pernah membaca novelnya jadinya sering takjub dengan banyak juga yang fans ama novel dan skarang filmnya 🙂
Review film Dilan pertama yang aku baca nih.. 😀 Aku juga sempet gak yakin pas tau Iqbaal jadi Dilan.. Tapi kalau dirimu jadi bahagia setelah nonton, berarti pesannya tersampaikan yaa.. Aaahh, jadi pingin nontooon..
Jadi penasaran nonton, padahal ga ngefans sama novelnya hehe.
Hiks saya juga kok termasuk salah satu yg meragukan akting Iqbal. Walau berkurang rasa pengen nontonnya. Tapi tetap pengen nonton sebagai menghargai karya ayah Pidi ini. Kebetulan saya sudah baca semua novelnya Dilan 1,2 dan 3. Jadi tetep penasaran sama muatan film ini.
Aku blm sempat baca novelnya pdha tinggal baca aja
Gak bs komen byk krn aku jg ingatnya Iqbal yg kiut gitu, hahaha. Kalo Vanesa, dia termasuk pendatang kan. Untung gak dibandingin sama Kakaknya ya. Tp emang beda karakter sih
Dilan Slah satu novel favorite aku mba.
Iya mba,aku Gak Bisa nemu kata lain selain bahagia.
Yukk nonton yah, pokoknya nonton..hhe
Harus nonton mas,biar gak penasaran.
Iya iqbaal emang cute, masih image Cjr banget ya
udah nonton dan menurut saya lumayan bagus 🙂
Ga rugi lah maksain nonton langsung hari itu juga. Biar kaki tepar, cenat cenut efek tambahan tawaf di mall dan kembali jalan kaki ke Djakarta Teater, tapi terbayar oleh kepuasan hati. After all, cuma bisa senyam senyum setelah nonton ini.
Aku telat nih nontonnya. Kayaknya udh ga diputer :p. Tapi udh beli novelnya, jd aku mau bayangin dr novelnya aja :D. Cm kalo liat trailer, nth napa lama kelamaan, jd suka sih mba liat iqbaal yg jd dilan :p