Teman-teman sudah pada tau belum bahwa Penyakit TBC bisa disembuhkan ?
Penyakit tidak menular saat ini menjadi suatu fenomena baru bagi masyarakat Indonesia, salah satunya adalah penyakit Tuberkulosis atau TBC. TBC atau Tuberkulosis adalah Penyakit yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini kebanyakan menyerang organ tubuh paru, tetapi tidak menutup kemungkinan menyerang bagian tubuh lainnya, seperti tulang, kelenjar dan kulit.
Sekitar akhir Desember 2017, aku pernah memeriksakan diri ke salah satu petugas kesehatan di rumah sakit di daerah dekat rumah di Rumah Sakit. Niat hati mau berobat penyakit alergi (gatal) yang selama ini selalu mengganggu kehidupan aku baik jiwa dan raga terutama isi kantong. Iyaps ini semacam aku punya hobby yang gak ngenakin hampir setiap bulan harus kontrol ke Rs gara-gara si penyakit gatal yang belum berkesudahan. Singkat cerita diperiksalah sama bukibuk petugas kesehatan itu, dan setelah periksa kami mulai chit-chat, dan diluar dugaan ada satu fakta baru yang baru aku dengar, bahwa katanya penyakit gatalku ini adalah Tb Kulit.
Kaget, itu kesan pertama yang aku rasakan, lhoh bukannya penyakit Tb itu biasanya untuk paru-paru ya, kok ini juga bisa kena ke kulit? Ternyata penyakit Tb ini bisa menyerang organ tubuh lain selain paru dan ini fakta yang baru aku tau – you’re so late mud –
Nanti aku ceritain deh lain waktu, cerita tentang si penyakit gatal yang aku derita, yang ternyata gak semenyeramkan seperti yang aku kira, dan yang alhamdulillah sekarang otewe sembuh ini. Sekarang aku mau cerita dulu pengalaman saat mengikuti acara Memperingati Hari TB Sedunia tanggal 24 maret 2018 kemarin.
Tantangan Tuberkulosis Di Indonesia
![]() |
Bpk. Anung Sugihantono, M.Kes Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI |
Indonesia merupakan salah satu negara dengan angka penderita Tuberkulosis yang cukup tinggi. Per Tahun nya terjadi sekitar 1.020.000 kasus TB di Indonesia atau 391 kejadian per 100.000 penduduk. Angka kematianpun cukup tinggi yaitu dalam 1 menit 3 orang meninggal dunia karena penyakit TB, sungguh suatu hal yang sangat disayangkan. Rata-rata para penderita TB ini tidak berobat secara intensif, padahal seharusnya penyakit TB ini bisa disembuhkan dengan pengobatan.
Masyarakat seharusnya lebih waspada dan cepat tanggap terhadap gejala Tuberkulosis, agar bisa segera mendapatkan pertolongan pertama sebelum penyakitnya semakin parah.
- Gejala dari Penyakit Tuberkulosis :
- Batuk (Baik Batuk berdahak maupun tidak berdahak)
- Batuk berdahak yang bercampur darah
- Demam ( meriang)
- Nyeri Dada
- Berkeringat tanpa sebab ( terutama pada sore dan malam hari)
- Nafsu Makan menurun
- Berat badan menurun
Apabila kita mengalami hal seperti gejala-gejala diatas, atau mungkin ada saudara atau tetangga mengalami hal yng sama maka segera periksakan diri ke dokter atau minimal ke puskesmas terdekat.
Bagi yang menderita batuk baik yang sudah didiagnosis menderita TB ataupun tidak sebaiknya menjalankan etika saat beerbatuk, yaitu:
- Gunakan Masker
- Pengobatan TuberKulosis
Teman-teman pernah denger gak bahwa pengobatan penyakit TB itu harus dilakukan secara continue tanpa boleh berhenti ? Ya, itu benar banget ternyata. Untuk jenis penyakit TB yang termasuk jenis sensitif obat pengobatannya dilakukan selama 6-8 bulan yang dibagi dalam 2 tahap pengobatan :
- Tahap Awal
Obat diminum setiap hari selama 2-3 bulan
- Tahap Lanjutan
Obat diminum 3 kali seminggu, selama 4-5 bulan)
Saat penyakit TB ini masih dalam tahap sensitive obat maka pengobatannya hsrus dituntaskan tidak boleh berhenti ditengah jalan, karena nantinya akan mengakibatkan Resistan obat, atau kebal terhadap Obat.
Apa akibatnya apabila tidk menutaskan pengobatan TB ?
1. Penyakit tidak sembuh dan bisa menularkan penyakitnya pada orang lain.
2. Penyakit bertambah parah dan bisa berakibat kematian.
3. Obat Anti TB biasa tidak dapat membunuh kuman, sehingga pasien sulit disembuhkan.
4. Pengobatan yang harus dilakukan lebih lama sekitar 2 tahun
5. Biaya pengobatan yang dikeluarkan lebih banyak.
Penyakit TBC Bisa Disembuhkan
Bpk Edi, seorang pasien TB yang saat ini sudah dinyatakan sembuh membagikan ceritanya saat berjuang melawan penyakit TB. Pak Edi ini sudah cukup lama di diagnosis mengalami penyakit Tb, beliau sempat berobat saat masih mengalami TB sensitif obat akan tetapi pengobatanya tersebut tidak sampai sembuh. Kemudian beliau bercerita bahwa karena berputus asa beliau malah menjalani kehidupan yang tidak sehat seperti merokok, sering begadang dan juga mengkonsumsi alkohol.
Saat diperiksa kembali ternyata Pak Edi divonis mengalami TB Resistan Obat, yang harus menjalani pengobatan kurang lebih selama 2 tahun. Setiap hari beliau harus datang ke rumah sakit untuk medapatkan pengobatan, dan selama pengobatan pun banyak efek samping yang beliau rasakan, seperti pusing, mual, halusinasi, dan juga susah tidur.
Setelah perjuangannya selama 21 bulan akhirnya pihak Rumah Sakit Persahabatan menyatakan bahwa Pak Edi sudah sembuh dari Penyakit Tuberkulosisnya.
Ini suatu pencapaian yang patut di apresiasi, dengan semangat untuk sembuh demi anak-anaknya Pak Edi berusaha dengan keras untuk mengikuti semua proses pengobatan dan akhirnya membuahkan hasil yang manis.
Ini adalah beberapa informasi mengenai bahayanya penyakit Tuberkulosi, kita harus benar-benar waspada akan penyakit yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Pihak Kemenkes dengan Programnya “TOSS” yaitu Temukan Obati Sampai Tuntas, berharap bisa menekan angka penderita TB di Indonesia. Kita sebagai warga masyarakat juga bisa ikut andil dalam program ini dengan cara lebih peka terhadap lingkungan sekitar, apabila ada yang mengalami gejala TB jangan dijauhi tapi mari kita rangkul mereka untuk bisa mendapatkan pengobatan yang layak.
Semoga kita semua bisa terhindar dari penyakit-penyakit yang berbahaya bagi tubuh kita.
Eh iya lho aku baru tahu TB itu bisa ke tulang dan kulit. Kalau TB kulit berarti ga pakai batuk-batuk?
Baru tahu ada TB yang menyerang kulit juga ya? Untungnya sekarang TB udah bisa disembuhkan ya, asalkan pengobatannya sampai tuntas. Syukurlah
Kasus di Indonesia banyak juga yah, jadi waswas… Kudu banyak-banyak jaga kesehatan sama konsultasi ke dokter nih
Kakak saya pernah TB, dan memang bisa sembuh kok 🙂 Hal yang paling penting, selalu jaga kesehatan, kalau ada masalah kesehatan konsultasikan dengan tepat dan ikuti pengobatannya sampai tuntas 🙂
banyak juga ya tulisan tentang TB yang saya baca nih mba.. Tapi bagus juga karena kita harus memberikan banyak informasi tentang TB agar yg tersebar di masyarakat tidak salah. Kan kasihan jg kalau penderita TB trus malah dikucilkan ataupun tidak didukung agar bisa cepat sembuh
Ternyata angka penderita TB di Indonesia tinggi, ga nyangka. Tapi senang deh dengar kabar baiknya kalau TB itu bisa diobati, dengan semakin banyak yang sdar degan pentingnya kesehatan dan melaksanakan Germas Indonesia bisa bebas dari TB
Baru tahu TB bisa nyerang kulit.
Hmm intinya harus tetap waspada ya kak walau TBC sendiri bisa disembuhkan.
Itung2 mencegah daripada mengobati. Heheh.
Semoga cepat sembuh sakit alergi nya. Pak edi dikucilkan pastilah sangat menderita.
Aamiin. Semoga TB di Indonesia semakin berkurang. Aku juga pernah menderita TB di bagian yang tidak biasa, yaitu kelenjar. Makanya aku tahu persis bagaimana rasanya berobat selama setahun penuh.
aku sedih kalau ngomongin tbc. di indonesia masih banyak penderitanya. ada yang begitu udah ga batuk terus nggak diminum obatnya, pdahal artinya dia belum sembuh. aku pernah konselingin sopir pengidap tbc soalnya. alasannya macam-macam. keluar kota lah jadi obatnya habis, udah ga ngerasa sakitlah, hiks. belum lagi kalau udah komplikasi bisa kemana-mana, ke tulang juga, ke paru dan lainnya. semoga kalau kita tahu ada yang kena tbc, kita bisa bantu mereka untuk tuntas berobat ya
Aku juga punya penyakit gatal yang cukup mengganggu, tapi gatalku karena dermatis otopik sih. terus tau kalau itu TB kulit gimana mbak? Penasaran.
Pemeriksaannya harus di CT-Scan kah Mud?
Aku jadi takut sama pemeriksaan-pemeriksaan.
Padahal tau lebih awal, lebih baik yaa…
Zaman dulu dengar TB tu kayak gmn gtu, ngeri. Zaman skrng dengan adanya acara dan tulisan2 yang mengedukasi ttg TB kyk gini jadinya kita dah ngerasa TB gak serem lagi. Cuma ya tetep kudu diwaspadai dan dicegah ya mbak TFS
Wah saya baru tau tentang gejala-gejala TBC. Selama ini taunya kalo batuknya udah berdarah itu tandanya TBC. Makasih banget ya mbak untuk ulasannya, ngebantu banget. Saya jadi tau lebih detail tentang gejala TBC 🙂
Zaman dulu penyakit tbc memang cukup menakutkan dan penderitanya dijauhi, untung sekarang pengobatannya sudah bagus yah jadi bisa sembuh
Inspiratif banget,, setidaknya bagi yang kena penyakit TBC ada sedikit titik terang akan kesembuhannya
Alhamdulillah ada harapan ya mbak jadi penderita nggak akan hopeless serta udah ada pak edi ini yg bisa jadi inspirator, semoga masyarakat juga terhindar dari kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan tbc
Jadi TB bs ke kulit juga ya
Skrg kita enggak perlu takut krn TB bs disembuhkan. Kerja keras buat sembuh pasti dan tetap waspada juga mutus mata rantai penyebarannya
Perlu di sebar luaskan ke masyarakat..TBC bukan penyakit memalukan..yg harus disembunyikan..tapi harus disembuhkan…dan skrg ada pengobatan gratis sampai sembuh..
Angka penderita TBC di Indonesia luamyan tinggi, ya…bahkan ada yang menyerang kulit juga.
Yang memprihatinkan itu, kalau masyarakat sampai mengucilkan pasien TBC, perlu ada edukasi yang menyeluruh bagi masyarakat Indonesia, jika TBC bisa disembuhkan.
Insya Allah bisa sembuh kok, selama pasien rajin minum obat tanpa putus. Soalnya kalau sudah resistance malah parah, harus minum obat hingga 2 tahun. Dan reaksi ata obat itu bener² bikin kasina deh
sehat itu mahal, kudu jaga kesehatan
tp terkadang penyakit TB ini bisa menyerang yang bukan perokok aktif. jadi was-was juga kan
Temen aku ada yg kena TB pas lagi menyusui, akhirnya disuruh stop menyusui sama dokter. Karena dia rutin berobat akhirnya sembuh. Pengobatan rutin merupakan kuncinya
Tb memang bisa disembuhkan.. ibuku contohnya. Beliau pasien TB. Tapi tetap mengkhawatirkan kalau masih banyak org dgn penyakit TB disekitar Kita Dan ga dapat pengobatan. Krn bisa nular lagi. Beww bahaya banget
Yes! TBC masih banyak di Indonesia dan penderitanya suka males untuk berobat dan yang paling bahaya jika pengobatannya gagal maka dosisi dan waktu pengobatannya jadi lebih panjang. Kita perlu sadarkan masyarakat dengan promosi dan preventif yang lebih banyak
Wah jd pengobatan TBC kayak minum antibiotik ya, biar ga resisten kumannya.
Terasa banget itu, hadapi obat tiap hari selama berbulan-bulan sangat berat, sangat. Semoga masyarakat kita semakin sadar tentang TB.