Wisata Alam Jogja Nikmati Suasana Penuh Kerinduan Di Kota Jogjakarta

Pulang ke kotamu ada setangkup haru dalam rindu

Masih seperti dulu, tiap sudut menyapaku bersahabat

Penuh selaksa makna

Tiga bait lirik lagu jogjakarta seolah mewakili apa yang aku rasakan saat menginjakan kembali kaki di kota istimewa ini.
Jogja memang bukan tempat kelahiranku, bukan juga tempat aku tumbuh atau dibesarkan, malah aku baru sekali saja mengunjungi kota budaya itu. Tapi gak tau kenapa aku sudah jatuh Cinta pada kota ini jauh sebelum aku menginjakan kakiku dikota istimewa itu. Mungkin karena aku dulu suka sekali sama sheila On 7, atau mungkin juga karna dulu aku pernah bercita-cita kuliah dijogja tapi sayangnya tidak kesampaian.

Kali kedua aku mengunjungi kota jogja ada sedikit yang berbeda yaitu destinasi wisata yang aku rencanakan bukanlah tentang wisata budaya tapi aku memilih menjelajahi alam jogja yang masya alloh sungguh Indah luar biasa.
Aku dan 4 orang teman ( Dila, Sari, Viddy, dan Wihda) begitu antusias mempersiapkan perjalanan ini mulai dari memesan tiket, penginapan, sewa mobil, tempat wisata yang dituju, bahkan salah seorang temanku berseloroh dia gak akan tidur, maunya keliling jogja aja 24jam. Aduh mbae, iya kali aku bisa begadang semalam suntuk, tanpa istirahat yang ada bisa tumbang badanku.

KERETA PROGO
Dengan kereta Ekonomi Progo jurusan Stasiun Pasar Senen Jakarta – stasiun lempuyangan jogjakarta Sabtu 03 sept 2016 kami berangkat memulai perjalanan, sekitar pukul 22.30 kereta sudah berangkat meninggalkan stasiun pasar Senen. Perkiraan waktu tempuh adalah sekitar 8 jam 30 menit tanpa gangguan, tapi ditengah perjalanan selalu saja ada drama yang tidak terduga gerbong kereta mengalami gangguan yaitu salah satu element kereta ada yang terbakar sehingga terpaksa sekitar 1jam perjalanan kami tertunda, gerbong 1 kereta harus dipisahkan dan penumpang dari gerbong 1 dialokasikan ke gerbong-gerbong yang lain.

Kereta yang seharusnya tidak berhenti di stasiun kroya harus berhenti darurat untuk perbaikan sementara kereta yang seharusnya tiba jam 07.00 waktu jogja (jogja syndrom) akhirnya terlambat 1jam.

STASIUN LEMPUYANGAN
Sampailah kami di stasiun yang dituju, stasiun lempuyangan. Senang rasanya setelah 2tahun bisa kembali menginjakan kaki di tanah jogja.
Di stasiun kami sudah ditunggu oleh teman dari jogja, yang sengaja dari jauh-jauh hari udah aku hubungin buat konsultasi tempat wisata, gimana gak keder coba 5 kepala dengan ide dan cita-cita yang berbeda berangkat bersama dan harus menyatukam tujuan wisata demi kepentingan bersama. Dan alhamdulillah nya sandra (nama temanku di jogja) bisa mengantar kami menjelajahi tempat wisata yang akan kami tuju, urusan sewa mobil juga sudah dia urus kami tau beres saja.

LOSMEN VIRGO
Dua minggu sebelumnya aku sudah coba telpon beberapa penginapan buat booking tp kebanyakan yang aku hubungi tidak terima booking kami dpersilahkan datang langsung saja, maklum yang aku hubungi bukanlah hotel-hotel ternama karena kami meminimalisir biaya penginapan, jadi penginapan yang kami cari adalah penginapan yang harga permalamnya bisa kurang dari 200rb /orang.

Dari stasiun kami langsung menuju ke daerah malioboro surganya penginapan bagi para pelancong yang datang, nah aku sih recomended banget ke daerah sosrowijayan karna dulu sewaktu ke jogja yang pertama kali aku juga nginep didaerah ini.

Sampai disana kami mencari losmen anda yang sebelumnya udah aku telpon tapi ternyata sampai di tkp sudah fullbook, yah rada sedikit kecewa sih tapi langsung ada bapak-bapak yang menawarkan jasa mencari penginapan yang kosong, diantarlah kami menuju losmen virgo, tempatnya tidak jauh dari losmen anda hanya berjarak beberap meter. Kebeulan memang masih ada kamar kosong, dan kamipun ditawarkan kamar yang bisa muat berlima, wah lumayan nih pikir kami, bisa lebih hemat. Setelah di cek kamarnya lumayan luas, kamar mandi didalam, AC pula harganya 300.000 / kamar, cocok tempatnya, cocok harganya, sip kita deal.
Yang aku suka di daerah malioboro ini meskipun rame banget sama pengunjung tapi kenyamanan selalu diprioritaskan, contohnya harus mematikan mesin kendaraan bermotor saat memasuki kawasan penginapan, Jadi motor yang lewat didepan-depan gang benar-benar didorong oleh sipemiliknya, jadi gak bising.

GUA PINDUL
Destinasi pertama kita adalah gua pindul karena menurut temanku dari semua daftar tempat yang akan dikunjungi gua pindul adalah yang paling dekat, sekitar setengah jam perjalanan dari malioboro kami sudah menemukan petunjuk arah gua pindul seneng dong ya tentunya karna ternyata jaraknya tidak terlalu jauh, tapi setelah sekitar satu jam perjalanan aku tanya sama temenku ini ko belum sampai juga ke gua pindul, dia jawab masih jauh. Okelah kita mh manut wae, nah ditengah perjalanan tiba-tiba ada drama Batu menuju gua pindul sebuah sepeda motor tiba-tiba mengikuti kami dari samping dan memanggil kami dari luar, ternyata dia menawarkan jasa mengantar sampai gua pindul.

Temanku dengan sopan menolak, tidak usah mas sudah tau ko tempatnya, tapi dia keukeuh bilang bahwa dia gak minta bayaran nanti dia akan dapat poin dari pihak pengurus gua pindul. Singkat cerita mas-masnya kalahlah karna kita tetep gak mau pakai jasa dia. Beberapa meter setelah kami berpisah dari mas-mas tadi, ehh ada lagi motor yang mengejar kami, sekarang mas-masnya motornya lagi bih kerenan dikit nih. Ternyata sama dia juga menawarkan jasa pengantaran sampai gua pindul, oalah mas-mas yang ini lebih pantang menyerah setelah ditolak berkali-kali tetep aja ngikutin dari belakang, kebetulan banget si temen aku kelewat belokan yang mau ke gua pindul kesempatan banget kan dia buat rayu-rayu kita lagi, tapi dengan Teguh hati tetap kami gak menerima pernyataan Cinta dia untuk mengantar ke gua pindul.

Usut punya usut banyak yang mengikuti kami ternyata karena mobil yang kami sewa platnya B, pantesan, ini kan sasaran empuk banget, ada pengunjung dari Ibukota pasti butuh tour guide nih dipikir mas-masnya.

Tau gak teman-teman ternyata drama mas-mas yang ngikutin kami belum berakhir, masih ada satu mas-mas lagi yang ngeyel ngikutin kami sampai tkp, ahh aku mh terserah aja deh gak ngerti urusannya yang penting sampai. Ternyata mas-masnya harus kecewa menelan pil pahit bahwa kami gak ikut paket wisata apa-apa,orang kami gak niat nyebur ko ngeliat pengunjung yang udah ngantri banget di sungai udah keburu malas duluan. Jadilah kami hanya nonton para pengunjung saja.

 

Tempatnya sejuk, sungainya juga jernih, tapi aku gak terlalu penasaran nyobain nyebur karna dulu pernah nyobain body rafting di grand canyon pangandaran dan buatku itu sudah cukup mewakili badan pegel-pegel semaleman.
Harga tiket masuk Gua Pindul : 10 Ribu/orang

PANTAI DRINI
Selesai mengitari kawasan gua pindul kami langsung berangkat memburu waktu menuju pantai drini, aku excited banget nih sama pantai yang satu ini soalnya aku lihat di instagram fotonya awesome banget. Ternyata di gunung kidul ini banyak sekali pantai yang bisa dikunjungi, awalnya aku heran nama daerahnya gunung kidul dalam bayangan aku ya pegunungan, tapi ternyata disini dikelilingi oleh pantai-pantai Indah.
Kami cukup membayar Tiket masuk Kawasan Pantai 10Ribu/orang untuk bisa masuk dikawasan pantai dan setelah itu pengunjung bebas mau main-main dipantai mana aja. Pantai yang bisa kita kunjungi dikawasan gunung kidul ini diantaranya : Pantai Baron, Pantai Sepanjang, Pantai Kukup, Pantai Drini, Pantai Krakal, Pantai Sundak, Pantai PulangSawal, Poktunggal dan Indrayanti.

Saat tiba di pantai drini aku langsung terpana melihat keindahan alamnya, sayangnya karna kami tiba menjelang sore air laut sudah mulai surut. Tapi itu membuat tepi pantai semakin warna-warni dengan karang-karang kecil yang terlihat di bibir pantai. Pantai drini ini menurutku unik karena ditengah tengah pantai dipisahkan oleh karang-karang yang Indah dan bisa dijadikan tempat melihat laut dari ketinggian. Spot fotonya bagus-bagus lho, ada juga hiasan bunga yg dibentuk Love cocok buat foto-foto cantik di tepi pantai.
Lelah menyusuri pantai kami pun memesan makanan di salah satu tempat makan disana, pilihanku jatuh pada ikan bakar, lumayan sebagai ganjal perut karna sejak aku sampai dijogja rasanya gak enak makan.

 

 

Flower Love So Romantic

Setelah sesi foto-foto selesai, karna hari pun semakin sore, sekitar jam 5 sore kami meninggalkan pantai drini untuk berburu sunset di pantai Indrayanti. Jaraknya tidak terlalu jauh hanya sekitar 20menit perjalanan dari pantai drini.

PANTAI INDRAYANTI
Tiba di pantai indrayanti matahari sudah mulai menuju peraduannya besarnya gelombang ombak sore disiram cahaya matahari senja menambah keanggunan pada hamparan pasir di pantai Indra Yanti. Ahh mataharinya tertutup awan, kami tidak bisa menikmati proses bola raksasa itu tenggelam ke dasar lautan.

Karna hari sudah sore pantai ini sepi sekali, sudah jarang pengunjung mungkin hanya ada 3-4 orang selain kami disana, serasa pantai ini hanya milik kami ber8 karna aku lihat selain kami ada dua orang di ujung pantai yag sedang duduk di tepi pantai menikmati indahnya sunset di pantai indayanti.

 

 

Ombak disini cukup membuat aku tertegun dan berucap maha besar alloh yang telah menciptakan pemandangan seindah ini, ombaknya tinggi dan deburannya benar-benar memecah kesunyian pantai sore itu. Kami tidak lama berada disana, sekitar pukul 06.30 kami sudah siap-siap pulang. Suasana sudah gelap dan pencahayaanpun sangat minim disana, tapi aku beruntung karna dengan begitu kami bisa sebentar menikmati cahaya Bulan dan beberapa Bintang yang sudah muncul diakhir senja.
Langit diatas pantai ini benar-benar bebas polusi cahaya aku bisa melihat sapaan rasi bintang layang-layang yang mulai berkedip manja saat kami akan beranjak pergi. Allohu Akbar betapa indah makhluk-makhluk ciptaanMu Yaa Alloh.

BUKIT BINTANG PIYUNGAN

Menutup perjalanan kami menyempatkan waktu ke tempat wisata kuliner bukit Bintang piyungan, sebenarnya aku gak terlalu excited sama bukit Bintang karna sebelumnya aku pernah ke punclut di Bandung, pernah juga menikmati bukit Bintang di puncak manado jadi aku kira pasti sama saja.

Tapi saat memasuki salah satu tempat makan dan kami ditawarkan untuk mengambil dilantai atas atau bawah subhanalloh pemandangan Indah langsung menyambut kami. Ribuan kerlip cahaya lampu dari rumah-rumah di dataran rendah jogja menyapa kami dengan kilauan indahnya. Lihatkah betapa polusi cahaya ini bisa sangat mempesona menghipnotis siapa saja yang memandangnya.

Pemandangan ini menurut aku lebih Indah dari bukit Bintang yang sebelumnya aku lihat karena mungkin dataran rendahnya rata tidak terhalang bukit lain, lampu jalanan lurus jogja berderet rapi membentuk baris cahaya. Udaranya tidak terlalu dingin tapi cukup sejuk untuk sebuah daerah dataran tinggi.

Kamipun memesan beberapa menu makanan, Maka nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan. Beribu rasa syukur aku panjatkan karna bisa menikmati suasana sebagus ini, mungkin saat itu kami sama-sama merasakan Indah yang sama, meskipun tenaga sudah cukup terkuras setelah perjalanan panjang.

Sebenarnya kami masih betah berlama-lama dibukit Bintang ini, tapi tidak lama sandra mengingatkan waktunya pulang karna ternyata sudah lebih dari pukul 9. Dengan berat hati kamipun melangkah pulang menuju penginapan, masih dengan perasaan takjub akan pengalaman hari ini.
Lelah sangat badan ini, seharian wara-wiri dan si fren masih ngajak jalan lagi nanti di malioboro.. aduh hayati lelah, kangen kasur sama bantal.

Cerita hari ini cukup sekian, rindu jogja tiba-tiba menyerang, dan aku hanya bisa berdoa supaya bisa kembali lagi kesini.

Photo of author

Siti Mudrikah

Muslimah Traveler, Travel Enthusiast, Travel Blogger Wanna Be Tapi masih tergoda buat nulis curhat dan hal receh tentang hidup. Penulis di www.mudrikah.com.

Leave a comment