Antara Sunset Bersama Rosie dan Panggilan Menuju Bali

Membaca adalah salah satu hal yang aku lakukan untuk mengisi waktu luang, memang bukan hobi yang hobi banget sih, bahkan kadang aku pilih-pilih kalau mau baca atau beli buku. Saat kecil aku suka sekali membaca majalah bobo dan buku cerita tentang dongeng legenda daerah, kalau sekarang sih lebih seringnya baca novel lumayan buat ngilangin bete.

Saat membaca ada sensasi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata, membaca itu bagiku seni, seni dalam merangkai imajinasi, aku bisa membayangkan sendiri tokoh, latar, dan juga alur cerita.

Tapi Dalam suatu cerita ku lebih suka membaca buku yang menuliskan nama lokasi dengan jelas, misalnya menyebutkan si A sedang berada bukit bintang bandung, atau si B lahir dan besar di kota semarang. Sehingga aku seolah bisa masuk dicerita tersebut, dan kadang bergumam pelan “oh iya tempat ini kan disini, yang sebelah toko itu lhoh”.

Nah seperti buku favoritku Sunset Bersama Rosie karya Tere Liye, yang sukses membuatku menyukai hampir semua karyanya. Mungkin akan berbeda cerita kalau buku yang pertama aku baca bukan sunset bersama rosie, bisa jadi aku tidak tertarik untuk membaca karya tere liye yang lainnya.

Buku ini menceritakan Rosie dan keluarganya yang menjadi salah satu saksi hidup kejadian Bom Bali tepatnya di Jimbaran. Jujur buku ini sangat menguras emosi, berkali-kali aku harus berhenti sejenak untuk sekedar mengusap ujung-ujung mata dan dibagian tertentu harus berhenti cukup lama karna ikut terisak terbawa oleh untaian cerita yang membuatku seolah masuk didalamnya.

Selain cerita sendu buku ini pun sarat akan makna kehidupan, dimana setelah kejadian itu tokoh-tokoh didalamnya yaitu tegar sebagai tokoh utama pria, rosie dan anak-anaknya (anggrek,sakura,jasmine dan lili) harus terus melanjutkan hidup di lombok dengan trauma mendalam karena harus kehilangan orang yang mereka cintai yaitu nathan (suami rosie).

Kembali aku garis bawahi “Aku lebih suka membaca buku yang menuliskan nama lokasi dengan jelas”, dan dibuku ini ada 3 kota yang disebutkan sebagai latar belakang cerita, yaitu Jakarta, Bali dan Lombok. Saat ini aku sendiri berdomisili di kota Jakarta jadi saat sang penulis menuliskan tempat wisata yang dikunjungi di jakarta atau gedung tinggi tempat bekerja tegar si tokoh utama aku bisa membayangkannya dengan jelas.

Baca Juga  Menikmati Wisata Taman Hutan Raya Bandung

Tapi saat Bali dan Lombok menjadi latar cerita aku blank tidak ada gambaran. Ketika detik-detik Bom Jimbaran meledak, Bang Tere menuliskan detail suasana di tepi pantai yang ramai dengan para wisatawan mereka berkumpul bersama untuk menyaksikan sunset yang indah, kemudian menikmati makan malam yang menyenangkan, diiringi suara debur ombak dan juga semilir angin pantai.
Apalah daya aku yang belum pernah menginjakan kaki di Pulau Dewata itu hanya bisa membayangkan kesyahduan suasana tepi pantai tersebut. Dan sejak saat itu aku bertekad paling tidak satu kali saja aku harus bisa datang ke Bali, masalah kapan, dengan siapa, gimana caranya, biarkan waktu yang menjawab yang penting saat kita punya mimpi terus berusaha untuk mewujudkannya.
Memangnya nanti mau kemana aja sih kalo udah di Bali, mau ngapain aja mud kalau udah di Bali?? Wkk.. aku kalau diberondong pertanyaan kayak gitu ya nda bisa jawab sekaligus, orang tempat wisata di Bali kan buwanyaak banget, jangankan tempat ngehits kayak Jimbaran, kuta dan lembongan bahkan desa-desa terpencil tempat bermukim penduduk pun bisa dijadikan tempat wisata. Apa gak bikin betah tuh lama-lama di Bali.
Perjalanan yang sudah diimpi-impikan jangan sampai gak berkesan karena kita belum mempersiapkan kemana tujuan kita, aku udah tau kok pengen kemana nanti kalau ke Bali dan mau ngapain aja disana, semoga mimpiku bisa terwujud.. Aamiin.
 
Menonton Lumba-Lumba di Pantai Lovina 

Ok, tujuan pertama yang harus aku datangi adalah Pantai Lovina. “Kamu seriusan mud jauh-jauh cuma mau liat lumba-lumba aja??” Ciyus dong. Habitat Lumba-lumba tidak bisa ditemui disembarang tempat, beberapa pantai yang sudah aku datangi semuanya tidak menawarkan kelebihan yang seperti yang ada di pantai lovina ini.

Habitat lumba-lumba
Sumber : Bali Funky

Jadi Pantai Lovina ini kita bisa melihat pertunjukan atau atraksi lumba-lumba liar, liar yang dimaksud adalah di habitat aslinya yaitu Lautan, jadi pertunjukannya bukan kayak yang di ancol ya. Pantai disini masih asri banget, nanti kita nonton lumba-lumbanya juga pakai perahu tradisional milik nelayan. Karena si lumba-lumba ini munculnya pagi hari sekitar pukul 06.00-08.00 pagi aku rela kok bangun cepet buat melihat keindahan hewan yang menjadi lambang keberuntungan dan harapan ini.

Foto di Danau Beratan Bedugul, Sambil Pegang Uang 50 Ribuan

Kenapa Danau Beratan yang berada di Bedugul masuk kedalam wishlist wisata diBali, jawabanya agak sedikit norak sih, mau diketawain juga sok aja boleh.. wkk. Karena aku mau mastiin dengan mata kepala sendiri tempat yang ada di gambar uang pecahan Rp.50.000-an itu beneran ada ,, hhee

Pura ulun danu, danau beratan
Sumber: Ig Bali Funky

Di Danau Beratan ini terdapat Pura Ulun Danu yang berada di pinggir danau, disini wisatawan bisa menikmati wisata air di danau beratan. Tempat yang dipilih untuk menjadi icon disalahsatu pecahan mata uang nasional pastinya bukan tempat sembarangan, ada pertimbangan khusus dari pemerintah. Maka dari itu aku harus datang kesini saat nanti berkunjung ke Bali, lalu foto sambil pegang uang Lima Puluh Ribuan. Noraknya Double-kan, yasalam, kalau mamaku tau bisa abis di cengin ini mah.

Menikmati Jamuan Seafood di Pantai Jimbaran

Pantai ini yang sudah aku sebut-sebut sejak tadi pastilah harus menjadi destinasi utama di perjalananku ke Bali nanti. Sore hari adalah waktu terbaik untuk menikmati suasana pantai jimbaran, duduk dengan nyaman melihat pemandangan laut yang tenang, ahh aku ingin bertelanjang kaki disana menikmati lembutnya hamparan pasir putih.

Yang tidak boleh ketinggalan di pantai jimbaran adalah wisata kulinernya, selain hamparan pasir putihnya pantai jimbaran ini juga sangat terkenal dengan wisata kuliner seafoodnya, jadi belum lengkap kalau kita ke jimbaran tanpa mencicipi kuliner seafoodnya. Satu lagi, aku pengen pakai gaun warna putih disana, bukan sok cantik ya guys, itu biar sama kayak Rosie pakai gaun putih juga pas makan malam di jimbaran. Tapi amit-amit, jangan sampai ceritanya sama kayak di novel.

Berpetualang di Telur Emasnya Bali “Nusa Penida”

Nusa Penida adalah kepulauan kecil yang terletak di bagian selatan Bali, dan Nusa Penida ini sedang jadi primadona Bali karena banyaknya objek wisata yang bisa wisatawan explore. Kalo bisa sih mau aku jelajah semuanya, abisnya liat di postingan dunia maya tempat-tempat disini tuh eksotis banget. Seperti Bukit Teletubbies, Pantai Atuh, Broken Beach, Angel’s Billabong, snorkling di chrystal bay dan masih banyak tempat eksotis lainnya.

Bukit Teletubbies
Sumber: Bali Funky

 

Pantai Atuh
Sumber : Bali Funky

 

Broken Beach
Sumber : Bali Funky
Chrystal bay
Sumber : Bali Funky

Lengkap banget kan wisata di Nusa Penida ini, siapa coba yang bisa menolak untuk menikmati keindahan alam semewah ini.

Jalan-jalan di Ubud

Desa Ubud yang terkenal dengan keindahan alamnya memang menjadi favorite para wisatawan, desa yang terkenal dengan terasering sawahnya yang Indah dan fasilitas desa yang lengkap menjadikan ubud sebagai desa dengan taraf internasional.

Terasering
Sumber:Bali funky

Sejuk banget kan liat pemandangan hijau kayak gini. Nanti aku mau naik sepeda nih disini, aku bisa kok naik sepeda jangan khawatir. Kita juga bisa mengunjungi campuhan ridge walk, jalannya dibuat instagramable banget nih.

Campuhan Ridge Walk
Sumber : Bali Funky

Karna aku gak ada kenalan ataupun saudara di Bali maka aku memutuskan akan menggunakan jasa Tour Guide saja, bukan karna manja ya aku gak mau backpacker, tapi ini semua demi efisiensi waktu, jangan sampai semua rencana rusak gara-gara aku yang gak bisa bikin itinerary.

Beruntung aku tau info tentang Bali Funky. Jadi Bali Funky adalah perusahaan yang menyediakan paket wisata artistik dan modern untuk wisatawan yang sedang berlibur ke Bali.

Bali Funky menawarkan tour yang fantastis dan suasana liburan yang anti mainstream saat kita mengunjungi Bali. Kita bisa menikmati Bali dari sisi lain, kita akan menikmati Bali seperti masyarakat setempat setiap hari merasakan keindahan Bali.

Kebetulan beberapa tempat yang ingin aku kunjungi tersedia paket tourmya di Bali Funky, siap-siap deh buat pengalaman yang amazing saat nanti di Bali.

Hayoo kapan kita ke Bali? Seru banget pastinya bisa menikmati Bali apalagi kalau rame-rame. Nanti pulang dari Bali aku bikin deh tulisan yang judulnya “Sunset Bersama Siti” hallaahh.. Halu yee.

Photo of author

Siti Mudrikah

Muslimah Traveler, Travel Enthusiast, Travel Blogger Wanna Be Tapi masih tergoda buat nulis curhat dan hal receh tentang hidup. Penulis di www.mudrikah.com.

Leave a comment