Lestarikan Bakso Sebagai Budaya Kuliner Indonesia

Masyarakat Indonesia pastinya sudah tidak asing dengan kuliner yang bernama Bakso, makanan yang terbuat dari daging yang dihaluskan kemudian dibuat menjadi bentuk bulat ini merupakan makanan favorite dari mulai anak-anak hingga orang dewasa. Bakso memang makanan yang begitu merakyat, satu porsi bakso dijual dengan berbagai macam harga, mau yang mahal ada dan kalau mau yang murah pun banyak tersedia.

Sayangnya makanan favorite ini sudah tercemar nama baiknya karna ada beberapa oknum menggunakan cara yang salah dalam pengolahan bakso, dari beberapa penelitian yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan menemukan banyak kasus pedagang curang yang menggunakan bahan terlarang seperti borax dan formalin pada bakso. 
Hal ini terjadi karna tingginya harga daging sapi sebagai bahan baku utama bakso, dan para pedagang tidak berani menaikan harga karna banyaknya persaingan pedagang bakso, maka untuk menyiasatinya mereka menggunakan komposisi daging yang lebih sedikit dengan campuran tepung dan agar teksturnya tetap kenyal mereka menggunakan borax agar harga jual tetap bisa murah. 

Bonanza Beef Bakso, Bakso Dengan 84% Daging Sapi Asli

Menjawab dari keresahan masyarakat akan issue buruk yang beredar mengenai bakso,  PT Great Giant Livestock (GGL)  saat ini telah meluncurkan produk terbarunya yaitu “Bonanza Beef Bakso”.
Ibu Dayu Ariasintawati Managing Director PT Great Giant Livestock saat acara peluncuran Bakso Bonanza yang bertemakan “Filosofi Bakso” menyatakan bahwa pihak GGL ingin memberikan konsumen alternative bakso yang mudah untuk dimasak sendiri dan disajikan secara segar dari bakso murni daging sapi,  tanpa tambahan bahan pengawet, karna masyarakat Indonesia berhak mendapatkan pilihan makanan yang baik dan berkualitas. 

Saat acara peluncuran Bonanza Beef Bakso, hadir pula Ibu Emilia E. Achmadi seorang ahli gizi yang berbagi ilmu mengenai gizi seimbang yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Setiap orang butuh nutrisi dari protein hewani salah satunya berasal dari daging sapi, untuk ukuran normal setiap orang dewasa perlu mengkonsumsi daging merah 250gr per minggu. Tetapi berdasarkan data dari kementrian perdagangan saat ini tingkat konsumsi daging di Indonesia masih tergolong rendah, salah satu penyebabnya adalah karena kekhawatiran terkait isu penggunaan bahan pengawet pada daging. 
1. Mengandung 84% daging sapi asli
2. Mengandung bahan pendukung yang sehat, seperti telur, tepung. 
3. Perbandingan antara nutrisi pada daging merah dan bakso bonanza hampir sama. 
4. Daging Sapi yang digunakan berasal dari peternakan yang diproduksi oleh perusahaan langsung. 
5. Bisa dijadikan salah satu item diet, tapi tetap dengan porsi yang seimbang. 
Aku sendiri sudah mencoba bonanza beef bakso, rasanya menurut enak dan teksturnya tidak terlalu kasar. Jadi seperti campuran bakso halus dan bakso urat. 
Produk Bonanza Beef Bakso ini tersedia dalam ukuran 500gr yang berisi kurang lebih 30 butir, untuk harga dibanderol dengan hara Rp. 85.000/ bungkus. Bakso Bonanza sudah bisa dibeli di supermarket modern yang ada di Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Bandung, seperti superindo,  ranch market, farmers market, pepaya, lulu market market city dan juga hero. 
Ini solusi banget buat ibu-ibu yang ingin menyajikan kreasi makanan sehat, bergizi dengan rasa yang lezat dan juga kualitasnya terjamin.

Buat yang belum kenal Bonanza Beef Bakso bisa kepoin akun sosial medianya ya

Ig: @bonanzabeef.id
Fb: Bonanzabeef.id
Web: www.bonanza_beef.co.id
Photo of author

Siti Mudrikah

Muslimah Traveler, Travel Enthusiast, Travel Blogger Wanna Be Tapi masih tergoda buat nulis curhat dan hal receh tentang hidup. Penulis di www.mudrikah.com.

0 thoughts on “Lestarikan Bakso Sebagai Budaya Kuliner Indonesia”

Leave a comment